REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Peluang desa wisata sebagai salah satu cara untuk menjaring wisatawan nusantara dan manacanegara terbuka lebar mengingat makin banyak masyarakat menyukai perjalanan alam, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu.
"Tentu kementerian akan mendorong dan mendukung pengusaha yang ingin mengembangkan dewa wisata," kata Mari Pangestu di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (19/3).
Mari berada di Temanggung untuk mengunjungi potensi wisata desa di Dusun Kelingan, yang menjadikan kearifan lokal sebagai tujuan wisata. Menurutnya, desa wisata saat ini sudah menjadi salah satu ikon untuk menjaring wisatawan yang selama ini hanya menginap dan berkunjung di kota besar saja.
Di desa wisata, kata Mari, wisatawan bisa menginap di penginapan dengan nuansa desa dan bisa melihat sawah dan kearifan lokal masyarakat desa. "Saat ini sudah banyak desa wisata yang dikembangkan pengusaha di berbagai daerahn" katanya.
Sejumlah daerah yang sudah memiliki desa wisata, antara lain di Bali, NTT, NTB, Jawa Tengah. "Semua daerah memiliki potensi desa wisata yang menarik untuk dikembangkan," katanya.
Singgih S Kartono, pendiri Magno/Spedagi dan pengusaha desa wisata, mengatakan desa wisata saat ini memang banyak diminati wisatawan, khususnya dari mancanegara yang ingin mengetahui kehidupan masyarakat di desa.
Wisatawan, katanya, saat wisata bisa melihat bahkan ikut menanam dan memotong padi, menanam sayur dan buah-buahan, hingga berkunjung ke rumah penduduk untuk melihat pembuatan kerajinan.
"Dengan desa wisata wisatawan akan berada dalam suasana yang berbeda dan langsung bersentuhan dengan alam," katanya. Menurutnya, wisata alam saat ini banyak dicari oleh wisatawan mancanegara, seperti dari Jepang dan negara-negara di Eropa.