REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat kembali mendeteksi kemunculan 17 titik panas (hotspot) baru tersebar di daratan Pulau Sumatera, delapan di antaranya di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Riau.
Data rekapitulasi hasil rekaman satelit yang diterbitkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, diterima Rabu siang, menyebutkan delapan titik panas itu tersebar di lima kabupaten.
"Untuk Kota Dumai dan Indragiri Hilir masing-masing ada dua titik panas," kata Kepala BPBD Riau, Said Saqlul Amri.
Untuk dua "hotspot" di Dumai, BPBD menyatakan berada di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai.
Sementara dua titik yang ada di Indragiri Hilir terekam berada di Kecamatan Kateman dan Kerintang tepatnya di Desa Simbar dan Desa Semilinang Tebing.
BPBD juga mencatat satu titik panas berada di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengakalis, serta satu titik berada di Desa Semelinang Tebing, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu.
Tersisa dua titik panas lagi, masing-masing berada di Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan dan di Kecamata Kubu, Kabupaten Rokan Hilir. Titik panas hasil pendeteksian satelit itu diindikasikan sebagai peristiwa kebakaran lahan atau hutan di suatu kawasan.
"Hotspot" baru dinyatakan sebagai titik api jika dinyatakan benar merupakan merupakan peristiwa kebakaran lahan atau hutan.