Rabu 19 Mar 2014 11:13 WIB

Surakarta Kurangi Jatah Raskinda

Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta melalui Kantor Ketahanan Pangan setempat mengurangi jatah pembagian beras untuk rakyat miskin daerah (Raskinda) tahun 2014 dari 12 kali distribusi menjadi 10 kali akibat patokan harga (pagu) beras dinaikan.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan Pemkot Surakarta Kentis Ratnawati di Solo, Rabu, mengatakan, berdasarkan perhitungan anggaran APBD senilai Rp 8,284 miliar lebih hanya cukup untuk pengadaan raskinda selama 10 bulan.

"Kami memang menaikkan pagu dari Rp 8.000 menjadi Rp 9.500 untuk setiap kilogram, guna menyesuaikan harga beras di pasaran, akhirnya jatahnya yang seperti itu," katanya.

Ia mengatakan kenaikan pagu dilakukan guna memperlancar program pendamping raskin reguler tersebut. Sebelumnya, pagu beras berkualitas premium yang ditetapkan pemkot telah menghambat pengadaan beras premium untuk raskinda.

"Tiga kali lelang tidak menghasilkan pemenang. Lelang terakhir memang ada yang menawar, namun terpaksa kami tolak. Karena kualitas beras yang ditawarkan tidak sesuai dengan standar raskinda," katanya.

Raskinda 2014, kata dia, adalah kelanjutan program serupa, yang mulai diselenggarakan pada Oktober 2013. Sebanyak 17.259 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) telah ditetapkan sebagai penerima bantuan. Masing-masing RTSPM yang menerima lima kilogram beras tersebut adalah warga miskin, yang luput dari program raskin reguler.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement