Rabu 19 Mar 2014 01:23 WIB

Polisi Dalami Keterkaitan Teroris dalam Perampokan SPBU

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Hazliansyah
 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Aparat Polres Semarang masih mendalami kasus perampokan SPBU Jambu. Termasuk kemungkinan untuk pendanaan aksi terorisme.

Kapolres Semarang, AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan mengatakan, segala kemungkinan bisa saja terjadi. “Polisi masih menyelidiki apakah kasus ini bermotif ekonomi atau untuk pendanaan aksi terorisme,” jelasnya di Ungaran, Selasa (18/3).

Pihaknya bersama Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah masih meneliti tiga butir proyektil yang ditemukan dari tempat kejadian perkara. Pendalaman ini tak hanya untuk mengungkungkap jenis senjata api yang digunakan, namun juga untuk mengungkap ‘teka- teki’ motifnya.

“Nanti akan dibandingkan, apakah ada kesamaan proyektil dengan kasus perampokan lain, atau perampokan untuk mendanai aksi terorisme,” jelasya.   

Kapolres menambahkan, sejauh ini sudah ada delapan orang yang telah dimintai keterangan terkait dengan aksi perampokan uang senilai Rp 200 juta ini. Keterangan ini penting untuk mendapatkan ciri- ciri para pelaku. Sebab informasi tentang kawanan pelaku yang didapat masih minim.

Polisi juga belum dapat mendapat keterangan lebih jauh dari korban Suyanto (40), mandor yang menjadi korban penembakan, yang saat ini masih menjalani proses perawatan medis.

Di SPBU 44.506.02 yang berlokasi di jalan raya Ambarawa- Jambu KM 4 ini, tambahnya, juga tidak terpasang kamera CCTV. Selain itu, keterangan sejumlah saksi di lokasi juga belum dapat megidentifikasi ciri- ciri kawaanan pelaku lebih banyak. Karena aksi kawanan perampok ini sangat cepat dan saksi- saksi yang ada di tempat kejadian tak dapat melihat dengan jelas.

“Kecuali keterangan saksi yang menjelaskan pelaku berbadan tegap, belum ada keterangan lain soal ciri pelaku,” tambah Augustinus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement