Selasa 18 Mar 2014 22:51 WIB

Disebut Jorok, Wali Kota Tolak Penghargaan Adipura

Piala Adipura
Foto: blogspot.com
Piala Adipura

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Setelah sembilan kali menerima penghargaan Adipura, Wali Kota Parepare, Sulawesi Selatan, HM Taufan Pawe menolak pemberian penghargaan yang sama dengan predikat kota bersih karena tim penilai awal Adipura menyebut masyarakat setempat jorok.

"Kami tidak terlalu mengincar penghargaan simbol kota bersih tersebut, lantaran masyarakat kami masih disebut jorok oleh tim penilai awal Adipura," kata Taufan menanggapi hasil penilaian tim Adipura, Selasa (18/3).

Ketersinggungan Taufan cukup beralasan. Pasalnya, dalam sembilan tahun terakhir, Parepare sudah berhasil meraih Adipura sebanyak sembilan kali secara berturut-turut. Menurut dia, tim penilai yang tetap menilai masyarakat Parepare sebagai masyarakat dengan pola hidup yang jorok, telah keliru memberi predikat Adipura pada Parepare hingga sembilan kali.

"Kalau saja Parepare baru dua kali menerima penghargaan Adipura, mungkin saya masih bisa mengerti. Tapi ini sudah sembilan kali, tapi tetap saja tim penilai menyebut masyarakat kami jorok. Berarti ada yang keliru dengan penilaian Adipura selama ini," ujarnya.

Taufan mengungkapkan, memasuki hari ke-21 menjabat sebagai wali kota Parepare pasca dilantik 30 Oktober 2013 lalu, dia didatangi tim penilai awal Adipura. Yang aneh menurut dia, karena yang mengatakan masyarakat Parepare jorok itu, tim penilai yang sama, yang selama ini memberi penilaian Parepare sebagai kota Adipura.

Meski tidak menyebutkan ada upaya tim penilai Adipura untuk deal-dealan demi memberi nilai bagus untuk pemerintah Parepare agar kembali meraih Adipura ke-10, namun diduga sejauh ini penghargaan Adipura dijadikan 'bahan jualan' oleh pihak-pihak tertentu. "Saya yakin tim awal penilai Adipura merasa tidak nyaman ketika meninggalkan rumah jabatan usai menemui saya. Karen saya tidak terlalu merenspon rencana penilaian Adipura," katanya.

Hal itu dilakukan, karena wali kota lebih tertarik meningkatkan taraf hidup masyarakat Parepare yang bisa langsung dirasakan masyarakat. Bukan sebatas simbolis seperti Adipuran.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement