Selasa 18 Mar 2014 20:27 WIB

Kata Risma, Mesin Pompa Efektif Atasi Banjir

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Agung Sasongko
Lambang Surabaya, ilustrasi
Lambang Surabaya, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim) mengklaim bahwa normalisasi mesin pompa (rumah pompa) efektif mengatasi banjir di Kota Surabaya.  ‘’Kalau rumah pompa tidak efektif, Surabaya bisa banjir sampai tiga hari. Bahkan bisa tenggelam akibat banjir, Kamis (13/3) sore kemarin, ’’ ungkap  Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Wali kota yang akrab disapa Risma itu mencontohkan, salah satu mesin pompa di Jambangan telah dioperasikan. Aliran genangan air saat hujan telah diarahkan ke rumah pompa itu.  Pemkot Surabaya mengklaim, pengoperasian rumah pompa efektif untuk meminimalisir genangan air akibat curah hujan yang besar di Surabaya, termasuk banjir yang terjadi di Surabaya, Kamis (13/3) sore kemarin.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya Muhammad Fikser mengakui bahwa telah terjadi banjir di sejumlah ruas jalanan di Surabaya.  ‘’Tetapi anda tahu sendiri di Surabaya kemarin kan hujannya deras dan volume airnya besar sehingga terjadi genangan. Jadi kita sudah bilang kalau Surabaya tidak mungkin bebas banjir, tetapi kami bisa mengurangi genangan air,’’ ujarnya di Surabaya, Jumat (14/3).

Artinya, dia melanjutkan, cuaca di Surabaya memang buruk. Dia menyebutkan berdasarkan data BMKG, hujan akan terus terjadi hingga bebetapa pekan ke depan . Meski demikian, pihaknya mengaku tidak tinggal diam.

Pemkot Surabaya mengklaim telah melakukan pembenahan gorong-gorong dan menghubungkan jalur masing-masing gorong dengan gorong-gorong utama.Pekerjaan itu terus dilakukan hingga saat ini untuk mempercepat penyambungan saluran-saluran.

Tak hanya itu, Pemkot Surabaya juga menambah jumlah mesin pompa dan mengaktifkan seluruh mesinnya.Untuk memaksimalkan kinerja mesin, kapasitas mesin pompa sengaja dikosongkan maksimal dalam menampung air hujan dan kemudian membuangnya ke arah laut.

‘’Kami juga sudah membenahi saluran air (drainase) dengan menguruknya dan ada penambahan drainase di beberapa titik.,’’ katanya.

Dia mengklaim, banjir yang terjadi di sejumlah ruas jalan di Surabaya kini sudah surut. Sedangkan genangan air yang masih terjadi di daerah Tanjungsari diakuinya masih tergenang karena masyarakat melakukan perbuatan menaruh drum sembarangan di drainase.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement