Selasa 18 Mar 2014 17:58 WIB

Jokowi: Metro Kapsul Masih Dalam Pengkajian

  Prototipe monorel buatan PT Melu Bangun Wiweka di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Selasa (29/1).  (Republika/Adhi Wicaksono)
Prototipe monorel buatan PT Melu Bangun Wiweka di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Selasa (29/1). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku sampai dengan saat ini masih melakukan perhitungan dan kajian mendalam terkait dengan rencana pembangunan transportasi massal Metro Kapsul di Ibu Kota.

"Bersama dengan Pak Basuki Tjahaja Purnama (Wakil Gubernur DKI), kami mempelajari proposal pembangunan Metro Kapsul. Kami masih lakukan hitung-hitungan nilai penawaran dan lain-lain," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut dia, meskipun masih terbilang baru, jenis transportasi massal tersebut memiliki beberapa keunggulan, di antaranya daya angkut penumpang yang lebih besar daripada monorel yang dibangun oleh PT Jakarta Monorail (JM).

"Memang Metro Kapsul itu memiliki beberapa kelebihan dibandingkan monorel. Akan tetapi, tetap masih harus kami hitung-hitung lagi sebelum benar-benar disetujui," ujar Jokowi.

Dia menuturkan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terus berupaya memperbanyak jenis transportasi massal di Ibu Kota dalam rangka mengurangi kemacetan.

"Kami mau bangun Mass Rapid Transit (MRT), monorel, kemudian menambah jumlah armada Bus Transjakarta. Banyak sekali pilihannya. Maka, kami harus pintar-pintar melakukan perhitungan," tutur Jokowi.

Kendati demikian, dia mengungkapkan bahwa poin penting dari pembangunan transportasi tersebut adalah seluruhnya harus saling terintegrasi satu sama lain.

"Semua transportasi massal itu terkoneksi dan terintegrasi satu sama lain. Jadi, harus disesuaikan dengan makrodesain Jabodetabek agar pengerjaannya fokus dan tidak bercabang," ungkap Jokowi.

Metro Kapsul merupakan moda transportasi massal yang baru ditawarkan oleh perusahaan swasta kepada Pemprov DKI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement