REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Peristiwa kebakaran lahan dan hutan serta polusi asap yang terjadi dalam dua bulan terakhir di Provinsi Riau telah merenggut tiga korban meninggal dunia.
Data Satgas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau yang diterima, Selasa (18/3), menyebutkan satu korban meninggal pertama merupakan warga Kabupaten Pelalawan.
Dia meninggal dunia setelah penyakit asma yang dideritanya semakin parah akibat cemaran kabut asap yang melanda daerah tersebut.
Korban meninggal kedua adalah Muhammad Adli (63), warga Desa Sungai Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Korban mengalami luka bakar di punggung, diduga akibat terjatuh di lahan gambut yang terbakar," kata Kapolres Kepulauan Meranti, Ajun Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad.
Menurut informasi kepolisian, jasad korban pertama kali ditemukan seorang warga yang juga merupakan Bendahara Desa Sungai Gayung, Rauwil Lisan (26).
Saksi mengatakan korban tertelungkup di pinggir jalan lintas Kampung Tengah dekat Desa Sungai Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang, Sabtu (8/3) siang. Kawasan tempat ditemukannya korban ketika itu tengah mengalami kebakaran lahan yang luas, bahkan hingga menghanguskan lahan gambut di sekitar jasad.
Sementara korban terakhir yakni seorang karyawan PT Surya Dumai Agrindo (SDA) yang meninggal dunia saat memadamkan kebakaran lahan di di Kabupaten Bengkalis, Riau.
"Korban meninggal bernama Muslim, karyawan pemadam kebakaran yang bekerja saat mencoba padamkan api agar tidak merambat masuk ke kebun," kata Humas PT SDA, Alfian. Alfian mengatakan korban yang berusia 30 tahun itu meninggal dunia pada Sabtu malam (15/3).
Saat itu, kata dia, korban bersama regu pemadam kebakaran mencoba memadamkan kebakaran lahan milik warga yang di wilayah perkebunan Afdeling I, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis. Muslim tewas akibat tertimpa batang kayu dari pohon yang diduga akarnya sudah terbakar.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif sebelumnya mengatakan Kementerian Sosial akan memberikan santunan kepada warga meninggal dunia akibat polusi asap dan kebakaran lahan di Riau.
Begitu juga dengan puluhan ribu penderita penyakit akibat polusi asap, Syamsul Maaif menyatakan mereka akan mendapatkan pengobatan secara gratis.