Senin 17 Mar 2014 17:04 WIB

Operasional Taksi di Purbalingga Masih Dikaji

Rep: Eko Widyatno/ Red: Joko Sadewo
Kabupaten Purbalingga
Foto: .
Kabupaten Purbalingga

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Operasional taksi di Purbalingga Jawa Tengah masih belum mendapatkan lampu hijau.

''Saya minta untuk dipikirkan dulu,'' jelas Bupati Purbalingga, Sukento Rido Marhaendrianto, menanggapi desakan agar diizinkan beroperasionalnya taksi di Purbalingga, Senin (17/3).

Meski demikian Sukento mengakui, keberadaan taksi memang akan mendukung kelancaran transportasi, dan mampu meningkatkan citra perkembangan kemajuan suatu kota. ''Apalagi bila Lanud Wirasaba jadi menjadi bandara komersial, maka keberadaan taksi memang akan semakin diperlukan,'' jelasnya.

Yang perlu dikaji, menurut Sukento, adalah kesiapan masyarakatnya dan sistem pengadaannya. Dia tidak ingin pengadaan taksi di Purbalingga akan menimbulkan masalah dengan berbagai pihak, khususnya para awak angkutan yang lain seperti angkota, angkudes, angkutan bus mikro (AKDP). ''Untuk itu, saya minta Organda Purbalingga berkoordinasi dalu agar tidak menimbulkan masalah dengan para pengusaha angkutan lain,'' jelasnya.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan pihak Organda Purbalingga, jajaran Dinas Perhubungan dan Bagian Perekonomian Pemkab, Bupati menegaskan, kalau pun nantinya pengoperasian itu disetujui maka dia dan keluarganya tidak akan melakukan intervensi. Demikian juga, dengan pihak-pihak terkait agar tidak melakukan praktik KKN.

Meski demikian, dia minta agar pengusaha serta pengelola armada taksi harus orang-orang Purbalingga. ''Ini semata-mata hanya untuk melindungi UMKM khususnya pengusaha ataupun pengemudi taksi agar nantinya terproteksi. Mulai dari pengusaha, dan pengemudi semuanya harus warga asli Purbalingga,'' tegasnya.

Ketua DPC Organda Kabupaten Purbalingga Wachyono mengungkapkan para awak angkutan umum di wilayah Purbalingga belakangan sering 'terusik' dengan kehadiran armada taksi dari daerah tetangga. ''Kami galau dengan maraknya frekuensi kedatangan taksi dari luar kota. Keberadaan taksi dari daerah tetangga membuat usaha angkutan umum di Purbalingga menjadi lesu,'' tuturnya.

Untuk itu, dia menilai saat ini sudah saatnya warga Purbalingga memiliki armada taksi sendiri. Apalagi karena saat ini, kondisi angkutan umum yang masih beroperasi di Purbalingga sudah banyak yang melampaui batas pemakaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement