Senin 17 Mar 2014 14:45 WIB

Wali Kota Bekasi Sebut Jasa Marga Hanya Pikirkan Keuntungan Perusahaan

Sejumlah kendaraan terjebak macet di ruas tol bekasi barat menuju cikampek, Sabtu (27/8) dinihari. Arus kendaraan mudik terus memadati tol Cikampek, Karawang, Jabar, dan sebagian besar kendaraan, baik mobil pribadi maupun bus, berduyun-duyun menuju jalur P
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Sejumlah kendaraan terjebak macet di ruas tol bekasi barat menuju cikampek, Sabtu (27/8) dinihari. Arus kendaraan mudik terus memadati tol Cikampek, Karawang, Jabar, dan sebagian besar kendaraan, baik mobil pribadi maupun bus, berduyun-duyun menuju jalur P

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan PT Jasa Marga terkesan hanya memperhitungkan keuntungan perusahaan dibanding kepentingan masyarakat umum.

Hal itu diutarakan Rahmat terkait belum dioperasikannya pintu tol Bekasi Barat 3. Padahal proses pembangunan fisik sudah selesai sejak Desember 2013.

"Ganjalannya akibat ada permintaan kompensasi defisit dari PT Jasa Marga selaku pengelola tol sebesar Rp 4,5 miliar yang tidak disanggupi pengembang yaitu PT Metropolitan Land Tbk atau Metland," kata Rahmat Effendi usai meninjau lokasi Ramp Tol Bekasi Barat 3 di Jalan KH Noer Alie, Bekasi Selatan, Senin.

PT Metland mengaku tidak dapat memenuhi permintaan itu dengan alasan seluruh sarana dan prasarana Pintu Tol Bekasi Barat 3 sudah seluruhnya menjadi aset pengelola sehingga tidak perlu lagi ditambah dengan dana defisit Rp 4,5 miliar.

Menurut dia, PT Jasa Marga terkesan hanya memperhitungkan keuntungan perusahaan saja dengan adanya permintaan dana defisit tersebut, sementara kepentingan masyarakat umum terabaikan.

Seharusnya, kata dia, Jasa Marga melihat persoalan sosial berupa kemacetan lalu lintas di Kota Bekasi yang saat ini mencapai 19 titik. Satu di antaranya berada di lokasi pintu tol Bekasi Barat.

"PT Jasa Marga kurang beritikad baik dengan belum dibukanya pintu keluar tol ini," ujarnya.

Menurut dia, pihak pengelola tol merasa tidak mendapat keuntungan bila ramp Tol Bekasi Barat 3 ini dibuka. "Adanya defisit volume kendaraan yang keluar melalui pintu ini sehingga PT Jasa Marga tidak mendapat keuntungan bila pintu ini dioperasikan. Namun bagi masyarakat? pintu keluar ini sangat bermanfaat untuk mengurangi penumpukan antrean kendaraan di tol Bekasi Barat," ujarnya.

Pihak PT Jasa Marga, kata dia, dalam hal ini tidak mengeluarkan biaya apapun untuk mengerjakan pintu keluar tol tersebut. "Semua biaya ditanggung oleh pihak ketiga yaitu Metland dengan total anggaran sekitar Rp 30 miliar," katanya.

Untuk itu, jelas Rahmat, pihaknya akan berupaya mempercepat pengoperasian pintu tol Bekasi Barat 3 untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas di daerah itu. Rahmat akan melakukan negosiasi dengan otoritas jalan tol dan pihak terkait lain.

"Rabu (17/3) besok saya akan datang ke Komisi V, Komisi VI DPR RI dan Kementerian BUMN untuk mengupayakan agar Ramp Tol Bekasi Barat 3 segera dibuka," kata Rahmat Effendi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement