Senin 17 Mar 2014 13:09 WIB

Warga Didorong Jadi Pemulung

Rep: Agus Yulianto/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang pemulung mencari rongsokan di Sungai Citarum di daerah Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Seorang pemulung mencari rongsokan di Sungai Citarum di daerah Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH -- Pemulung sampah merupakan profesi yang jarang diminati, bahkan dihindari karena kerap dipandang rendah. Padahal, jika diarahkan, keberadaan pemulung bisa jadi penting dan menjadi solusi masalah sampah.

Maka dari itu, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Karomah Kabupaten Bandung Barat ingin mengubah pemikiran tersebut. Mereka pun membentuk gerakan, agar pemulung bisa jadi bagian dari solusi sampah.

 

“Namanya Gerakan Hibah Sampah Plastik. Kami mengajak warga setempat jadi pemulung sampah, kita bersama-sama membuat sampah bernilai dan menjadi potensi usaha,” kata Ketua PKBM Al-Karomah Abu Salam kepada RoL pada Senin (17/3).

 

Pihaknya menegaskan, besarnya jasa menjadi pemulung. Besar pula keuntungan yang didapat. Bukan hanya keuntungan memeroleh lingkungan bersih, tapi juga keuntungan dari segi keuangan.

PKBM pun mengajak warga setempat, khususnya warga di wilayah Kecamatan Cihampelas, untuk bekerja sama mengolah sampah plastik yang bertebaran di wilayah Bendungan Saguling.

 

Gerakan Hibah Sampah ini, kata Abu, merupakan bagian dari program pendidikan kewirausahaan Masyarakat (PKM). Diawali dengan memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. “Terutama sampah plastik yang sulit hancur sehingga bisa menyebabkan banjir dan longsor,” katanya.

 

Setelah itu, warga diajak bekerja sama mengumpulkan sampah plastik, khususnya di kawasan Saguling, yang nantinya bisa dihibahkan atau dijual kepada PKBM. “Kami selanjutnya akan mengolah atau mendaur ulang sampah tersebut,” lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement