REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Jembatan Bolong yang menghubungkan jalur Trans Sulawesi di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat akan dijadikan tempat wisata menikmati panorama alam.
"Jembatan Bolong Mamuju yang berada dikelilingi gunung akan dijadikan tempat wisata menikmati panorama alam dan menikmati sajian kuliner serta buah durian yang marak di wilayah itu," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Ahad (16/3).
Ia mengatakan, jembatan Bolong yang terletak di Desa Salletto, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, sementara dibangun dengan anggaran Rp 100 miliar menggunakan dana APBN dan hampir rampung 100 persen.
Menurut dia, jika jembatan yang baru dibangun itu telah rampung dan dimanfaatkan diakhir bulan ini, maka jembatan lama yang bersebelahan dengan jembatan baru itu akan dijadikan tempat wisata menikmati panorama alam.
"Masyarakat akan datang menyaksikan jembatan yang dibawahnya terdapat sungai dan jurang serta dikelilingi gunung tersebut, dan akan menikmati sajian kuliner dan buah durian yang diperdagangkan di daerah itu," katanya.
Ia mengatakan, wisata baru itu akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah ini, sehingga pengembangannya akan dimaksimalkan.
Menurut dia, jembatan Bolong yang menghubungkan jalan nasional antara Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene dibangun pemerintah untuk memperbaiki jembatan yang ada sebelumnya.
"Jembatan sebelumnya sangat berbahaya dilintasi kendaraan masyarakat, karena berada ditikungan serta tanjakan dan turunan yang tajam, sehingga dibangun jembatan baru dengan panjang 103 meter dan lebar sembilan meter itu," katanya.
Ia mengatakan, jembatan Bolong yang dibangun tersebut lebih besar dan panjang dari sebelumnya serta lebih aman dilintasi kendaraan karena sudah tidak berada diantara tikungan karena jalanya telah diubah.