REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau jajaran pejabat Provinsi Riau untuk tidak mengabaikan dan tetap memprioritaskan upaya pemadaman titik nyala api di kawasan itu, sekalipun telah memasuki masa kampanye pemilihan umum legislatif.

"Kampanye pemilihan umum silakan dilaksanakan tetapi jangan tinggalkan apa yang kita lakukan ini dan tetaplah dijadikan prioritas. Saya kira pikiran kita sama," kata Presiden Yudhoyono di Rumah Dinas Gubernur Riau, Pekanbaru, Ahad sore. 

Presiden mengumpulkan sedikitnya 368 orang yang terdiri atas para pengusaha perkebunan, bupati-walikota, camat, kapolsek, danramen dan kapolres di Provinsi Riau, untuk menegaskan pelaksanaan operasi terpadu tanggap darurat bencana asap.

Presiden mengatakan, ia tahu bahwa hari ini telah dimulai masa kampanye pemilihan umum legislatif. Sehingga terbuka peluang sejumlah pejabat daerah telah mengajukan cuti untuk melakukan kampanye.

"Sebenarnya dalam kapasitas saya yang lain dijadwalkan untuk juga berkampanye di sebuah provinsi, tapi saya tinggal semua itu karena saya harus bersama-sama saudara mengatasi masalah ini (bencana asap)," katanya.

Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Tengah Sukawi Sutarip mengatakan bahwa Presiden Yudhoyono pada Minggu batal menjadi juru kampanye Partai Demokrat di Magelang, Jawa Tengah, karena memimpin operasi militer tanggap darurat bencana kabut asap di Riau sejak Sabtu (15/3) dijadwalkan hingga Senin (17/3).

"Kami bangga Bapak SBY lebih mengutamakan kepentingan rakyat di Riau. Itu di atas kepentingan partai," katanya.

Sukawi menilai langkah SBY merupakan contoh yang baik bagi para kader sekaligus memberikan kepercayaan kepada yang lain melakukan kampanye perdana di Magelang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika