REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa sekadar memadamkan api bukan solusi untuk masalah kebakaran lahan di Provinsi Riau.
"Masalah-masalah mendasar yang harus kita carikan solusinya, bukan sekadar memadamkan api. Harus kita cari solusinya agar setiap tahun tidak begini terus," kata Presiden Yudhoyono di halaman rumah dinas Gubernur Provinsi Riau, Ahad (16/3) pagi.
Menurut Presiden, aksi memadamkan api tidak akan pernah menyelesaikan penyebab kebakaran lahan yaitu kesengajaan yang dilakukan oleh sejumlah oknum.
Dalam berbincangan singkat dengan Gubernur Riau Annas Maamun, Kepala BNPB Syamsul Ma'arif, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi dan Menko Kesra Agung Laksono, Presiden Yudhoyono menyatakan keinginannya mendengar langsung suara warga Riau yang terdampak asap.
"Saya ingin mendengar dari masyarakat lokal apa yang mereka lihat, yang mereka dengar. Mungkin kita akan mendengar yang sungguhnya. Jangan orangnya yang didatangkan, tapi kita datangi," katanya seraya mengungkapkan peluang untuk meninjau Kabupaten Siak yang kabarnya menjadi salah satu kawasan yang cukup terdampak.
Di hari keduanya melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Presiden menerima laporan dari sejumlah pihak terkait dengan pelaksanaan operasi pemadaman api.
Disebutkan bahwa personel gabungan yang terdiri dari berbagai unsur sedang melakukan tugasnya.
Ia meminta agar pembuatan hujan buatan dan modifikasi cuaca dilanjutkan dengan logistik yang dipasok dari Lanud Halim Pedanakusuma, Jakarta.
Presiden Yudhoyono tiba di Bandara Roesmin Nurjadin, Sabtu (15/3) sore, setelah sebelumnya singgah di Batam akibat jarak pandang di Pekanbaru yang buruk.
Setibanya di Pekanbaru, Presiden langsung bertemu dengan para personwl operasi terpadu tanggap darurat penanganan bencana asap untuk memeriksa kesiapan mereka.
Disebutkan bahwa guna melakukan operasi terpadu itu telah disiapkan dua batalion pasukan TNI dari Marinir dan Kopaskhas, serta 11 unit pesawat Hercules C-130 dan pasukan dari kesatuan Arteri Pertahanan Udara (Arhanud).
Pemerintah memutuskan untuk melakukan operasi terpadu selama tiga pekan dengan fokus menangkap pembakar lahan, memberikan bantuan kesehatan pada warga terdampak, dan memadamkan api.
Presiden Yudhoyono sebelumnya dijadwalkan melakukan cuti untuk terlibat dalam kampanye pemilu legislatif pada awal pekan ini namun pada Jumat (14/3) ia memutuskan untuk membatalkan acaranya dan menuju Riau seiring dengan meningkatnya kecemasan atas bencana asap di provinsi itu.