Sabtu 15 Mar 2014 13:16 WIB

Maraknya Pungli Dalam Program Kampung Deret

Rep: c40/ Red: Bilal Ramadhan
Jokowi memperlihatkan gambar Kampung Deret
Foto: ahok.org
Jokowi memperlihatkan gambar Kampung Deret

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-– Kampung Deret yang menjadi Program Pemprov DKI Jakarta kini ternodai dengan adanya Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Mereka (pungli) meminta uang sebesar Rp 500 ribu bagi warga penerima dana kampung deret dengan alasan biaya kebersihan dan keamanan," kata Irfan (36 tahun), salah satu warga RW 06 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, saat ditemui ROL, Sabtu (15/3).

Dia menjelaskan, permintaan uang potongan dari penerima dana kampung deret itu terkesan sangat tidak rasional karena  bansos tersebut memaksa dan jumlahnya terlalu besar. Irfan mengatakan,  dalam pungli yang dilakukan tersebut, kami diminta Rp 500 ribu per Kartu Keluarga (KK).

"Warga sebenarnya merasa keberatan, tapi pak RW ketika ditanya malah mewajibkan,” ujar Irfan.

Tak hanya Irfan, salah satu warga RW 06 yang tidak mau disebut namanya pun meceritakan, penarikan uang yang dianggapnya sebagai pungli dilakukan setelah dana bantuan tahap pertama cair. “Saya berharap ada penjelasan secara rinci karena jumlah itu terlalu besar hanya untuk biaya kebersihan dan keamanan,” kata Dia.

Dia menambahkan, penarikan tersebut merupakan pungli dan hanya rekayasa oknum tidak bertanggungjawab. "Masak kebersihan saja sampai Rp 500 ribu," ujar Dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement