Jumat 14 Mar 2014 21:30 WIB

Ekonom: Penyebaran Industri ke Luar Jawa Butuh Strategi Khusus

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Bilal Ramadhan
Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur
Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG-- Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengapresiasi komitmen Kementerian Perindustrian untuk mendorong penyebaran industri ke luar Pulau Jawa.  Meskipun begitu, Eko mengingatkan sejumlah tantangan untuk mendorong penyebaran industri tersebut. 

Pertama, masalah klasik dari sisi ketersediaan infrastruktur. Secara khusus, Eko mengingatkan pentingnya ketersediaan energi listrik.  Terlebih jika menilik kondisi terkini, sejumlah kota besar di luar Jawa yang telah tersedia infrastruktur energi seperti Medan maupun Balikpapan, mengalami kesulitan.  

"Industri tanpa energi tentu tidak bisa berjalan," ujar Eko kepada Republika, Jumat (14/3).

Kedua, masalah dari sisi sumber daya manusia (SDM).  Eko menyebut kualitas SDM di luar Jawa tentu tidak bisa dibandingkan dengan kualitas SDM di Jawa.  Sebagai solusinya, Eko menyarankan adanya insentif bagi industri untuk mendorong kapasitas SDM. 

Selain infrastruktur dan SDM, Eko menyarankan agar strategi penyebaran industri ke luar Jawa disesuaikan dengan karakteristik masing-masing pulau.  Sebab, terdapat pulau yang memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah dan pulau dengan memiliki kuantitas SDM yang mencukupi. 

"Tidak boleh diperlakukan sama strategi kebijakan per wilayah di luar Jawa," kata Eko.

Berdasarkan data Kemenperin, pada 2013 komposisi perbandingan penyebaran industri antara Jawa dan luar Jawa tercatat 28 persen berbanding 72 persen.  Sementara pada 2025, komposisi perbandingannya diproyeksikan menjadi 60 persen Jawa dan 40 persen di luar Jawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement