Jumat 14 Mar 2014 19:55 WIB

Ada Sinyal dari MH 370

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: A.Syalaby Ichsan
  Lokasi kontak terakhir dari pesawat MH 370 Malaysia Airlines yang terpantau oleh radar.
Foto: AP/flightradar24.com
Lokasi kontak terakhir dari pesawat MH 370 Malaysia Airlines yang terpantau oleh radar.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Angkatan Laut AS mengatakan salah satu kapalnya USS Kidd melancarkan pencarian terhadap pesawat MH 370 ke Selat Malaka.

Pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan pesawat memang tidak mengirim transmisi data ke satelit tetapi mengirim sinyal untuk menjalin kontak dari laut di Selat Malaka. Malaysia pun meminta data radar dari India dan negara-negara tetangga lainnya untuk melihat apakah mereka bisa melacak pesawat tersebut.

Marsekal Vinod Patni, seorang pensiunan perwira angkatan udara India dan seorang ahli pertahanan mengatakan ada gap di daerah cakupan termasuk dalam wilayah pesawat hilang.

Dia mengatakan mungkin pilot menyadari hal tersebut. Ada kemungkinan bahwa pesawat terbang lama setelah kontak terakhir yang dikonfirmasi membuka kemungkinan bahwa salah satu pilot atau seseorang dengan pengalaman terbang, ingin membajak pesawat untuk beberapa tujuan seperti menculik penumpang atau bunuh diri dengan menerjunkan pesawat ke laut.

Mike Glynn, anggota komite Asosiasi Pilot Australia dan Internasional mengatakan penjelasan yang paling mungkin dari raibnya MH370 adalah bunuh diri. Ia mencontohkan penerbangan SilkAir dalam penerbangan dari Singapura ke Jakarta pada tahun 1997 dan penerbangan EgyptAir dari Los Angeles ke Kairo pada tahun 1999.

"Seorang pilot akan lebih memilih mematikan alat komunikasi daripada pembajakan,’’ kata Glynn seperti dilansir AP. Ia mengatakan mungkin pilot telah berusaha untuk menerbangkan pesawat ke Samudra Hindia untuk mengurangi kemungkinan pemulihan rekam data. Juga untuk menyembunyikan penyebab bencana.

Para ahli mengatakan bahwa jika pesawat jatuh ke laut, beberapa puing seharusnya mengambang bahkan jika sebagian besar jet terendam. Berdasarkan pengalaman masa lalu, puing bisa ditemukan dalam waktu hingga berminggu-minggu atau bahkan lebih lama. Terutama jika lokasi pesawat diragukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement