REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengumuman gubernur Jakarta, Joko Widodo, sebagai calon presiden Indonesia tak hanya mengerek indeks harga saham gabungan (IHSG), tapi juga nilai tukar rupiah. Data harian Bloomberg per Jumat (14/3) menunjukkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat menjadi Rp 11.305 per dolar AS atau naik 119 poin.
Menurut Direktur The Finance, Eko B Supriyanto, 'Jokowi Effect' ini akan mendongkrak optimisme pasar saham dan pasar uang. Namun, harga saham yang sudah tinggi dengan price earning ratio (PER) sekitar 21 kali tentu membuat investor tetap hati-hati.
"Apalagi, masih belum membaiknya defisit neraca pembayaran membuat rupiah masih dalam kondisi rawan melemah lagi," kata Eko kepada Republika, Jumat (14/3).
Di tengah melemahnya bursa Asia akibat sentimen negatif dari ekonomi global, pada penutupan sesi sore, Jumat, IHSG justru melonjak 152,476 poin atau 3,23 persen ke level tertingginya tahun ini, yaitu 4.878,643.