Jumat 14 Mar 2014 18:04 WIB

Gara-Gara 'Jokowi Effect', Rupiah Langsung Menguat

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Bilal Ramadhan
Jakarta governor Jokowi (right with red scarf) join the Jakarta Night Religious Festival parade on Monday, Oktober 14, 2013
Foto: ANTARA FOTO
Jakarta governor Jokowi (right with red scarf) join the Jakarta Night Religious Festival parade on Monday, Oktober 14, 2013

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengumuman gubernur Jakarta, Joko Widodo, sebagai calon presiden Indonesia tak hanya mengerek indeks harga saham gabungan (IHSG), tapi juga nilai tukar rupiah. Data harian Bloomberg per Jumat (14/3) menunjukkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat menjadi Rp 11.305 per dolar AS atau naik 119 poin.

                   

Menurut Direktur The Finance, Eko B Supriyanto, 'Jokowi Effect' ini akan mendongkrak optimisme pasar saham dan pasar uang. Namun, harga saham yang sudah tinggi dengan price earning ratio (PER) sekitar 21 kali tentu membuat investor tetap hati-hati.

"Apalagi, masih belum membaiknya defisit neraca pembayaran membuat rupiah masih dalam kondisi rawan melemah lagi," kata Eko kepada Republika, Jumat (14/3).

Di tengah melemahnya bursa Asia akibat sentimen negatif dari ekonomi global, pada penutupan sesi sore, Jumat, IHSG justru melonjak 152,476 poin atau 3,23 persen ke level tertingginya tahun ini, yaitu 4.878,643.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement