Rabu 12 Mar 2014 19:35 WIB

Prancis Tertarik Bangun Monorel Surabaya

Lambang Surabaya, ilustrasi
Lambang Surabaya, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --  Duta Besar Perancis untuk Indonesia Corinne Breuze menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini guna membahas kerja sama investasi, ekonomi dan lingkungan. "Saya sengaja datang bersama para pengusaha Perancis untuk melihat langsung infrastruktur di sini. Kami optimistis respons investasi akan positif," ujar Corinne Breuze ke Balai Kota Surabaya, Rabu (12/3).

Brueze mengatakan pihaknya ingin memahami lebih dalam kondisi terkini di Kota Pahlawan. Secara umum, dia menilai Surabaya sangat kondusif. Ia menyatakan siap membantu Surabaya di bidang pembangunan. Untuk itu, ia tak segan menggali informasi tentang pola pembangunan di Surabaya. Hal tersebut bertujuan guna mengetahui kira-kira bidang apa yang bisa disinergikan dengan program Kedubes Perancis.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan, kewajiban utama pemkot yakni menjamin situasi kota tetap kondusif dengan cara dengan menyelenggarakan kota yang nyaman untuk ditinggali.

Dengan demikian, diharapkan para investor juga merasa aman dan nyaman menanamkan modalnya di Surabaya.

Risma tidak memungkiri posisi Surabaya yang strategis karena sebagai pusat perdagangan di Indonesia bagian timur. Menurutnya, pelabuhan di Surabaya menjalankan fungsinya sebagai penghubung. Melalui pelabuhan tersebut, banyak produk/komoditas yang dipasok ke pulau-pulau di timur Indonesia.

Kabag Kerja Sama Pemkot Surabaya, Ifron Hady Susanto, menambahkan kunjungan Dubes Perancis kali ini karena tertarik akan tiga hal yakni pertama, ingin mengetahui sejauh mana perkembangan rencana pembangunan angkutan massal cepat (AMC) berupa trem dan monorel.

Kedua, terkait pelabuhan di mana diketahui Perancis memiliki kota-kota pelabuhan besar. Bahkan, menurut salah seorang pengusaha Perancis yang turut dalam rombongan, bahwa Kota Lille memiliki pelabuhan pemasok produk perikanan terbesar kedua di Eropa.

Ia mengemukakan pelabuhan-pelabuhan tersebut bisa diintegrasikan dengan pelabuhan di Surabaya. Apalagi, tahun ini Surabaya bakal memiliki pelabuhan baru dengan kapasitas yang jauh lebih besar. Ketiga, lanjut dia, soal pengelolaan lingkungan.

Dikatakan Ifron, Perancis memang dikenal sebagai salah satu negara di Eropa yang mengedepankan wawasan lingkungan dalam pembangunannya. "Mudah-mudahan nanti ada tindak lanjut berupa pengiriman tenaga ahli untuk saling bertukar informasi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement