REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BESAR -- Selama kurang lebih 15 tahun warga Desa Prode 3, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, hidup dalam keadaan gelap gulita karena wilayah itu belum mendapat aliran listrik.
Kepala Desa Prode 3, Idris S Hasan, yang dikonfirmasi Selasa, menyebutkan sejak 1999 hingga 2014 atau terhitung selama 15 tahun, warga desa ini hanya memakai lampu tempel karena tidak ada aliran listrik PLN.
Idris mengaku sudah lelah mengusulkan kepada PT PLN dan Pemkab Sumbawa agar kondisi di wilayahnya disamakan dengan desa lainnya yang sudah menikmati listrik.
Namun, sejauh ini usulan itu tidak mendapat respon. Keadaan ini membuat desa dan warganya menjadi terisolasi, terutama mengenai perkembangan informasi dari perkembangan dunia luar.
"Sepertinya masyarakat kami belum merdeka," ucap Idris.
Selain belum "merdeka", Idris merasakan wilayahnya dianaktirikan. Penilaian ini terkait Desa Prode 1 dan Prode 2 yang letaknya berdekatan dengan Prode 3 malah sudah menikmati listrik.
Akhirnya, selama ini warganya menggunakan lampu tempel yang berisiko kebakaran. Sebelumnya musibah kebakaran pernah terjadi sehingga yang mengakibatkan satu nyawa melayang.
"Berapapun biaya pemasangan listrik, warga kami tidak mempermasalahkannya. Apalagi 300 kepala keluarga sudah menyatakan minatnya untuk memasang listrik," kata Idris.