REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri kebanjiran para pendaftar wanita yang ingin menjadi polwan. Pelamar posisi polwan mencapai 13 ribu orang. Padahal, tahun ini Polri hanya akan menerima 7.500 polwan saja.
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai ini sebuah kemajuan pesat dari institusi Polri. Menurutnya, upaya Polri yang ingin mengubah citra sebagai institusi yang humanis ditanggapi baik oleh masyarakat.
"Ini saya kira menjadi progress yang sungguh sangat baik ya untuk Polri," ujar anggota Kompolnas Hamidah Abdurahman di Jakarta Selasa (11/3).
Meski demikian, melihat tren naiknya pelamar polwan, Hamidah juga memiliki penilaian sendiri tentang latar belakang niat dari para pelamar ini. Dia mengatakan, jangan sampai para pelamar ingin menjadi polwan hanya untuk tampil di National Traffic Management Center (NTMC) Korlantas Polri.
Hal ini karena, tidak dipungkiri pamor polwan dalam beberapa tahun terakhir benar-benar meroket mana kala NTMC sering tampil di program-program televisi Indonesia.
“Hanya saja jangan sampai semua ini ingin daftar ke Polri karena ingin jadi polwan NTMC saja ya,” kata dia.
Banyaknya pemudi yang ingin menjadi polwan sejalan dengan keinginan presiden. Kemarin Senin (10/3), presiden mengungkapkan ingin agar kejahatan oleh anak dan wanita tidak hanya dihadapi oleh polisi pria. Kapolri pun setuju, polwan diperlukan untuk mengubah wajah Polri agar lebih humanis.
Hari ini, Selasa Sutarman dan segenap jajaran pun langsung terbang ke Akademi Kepolisian (Akpol) di Semarang, Jawa Tengah. Kedatangan Sutarman bersama segenap asistennya untuk mengetahui persiapan akademi taruna-taruni ini.