REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Lima orang tokoh Forum Kerukunan Antar Ummat Beragama (FKUB) di Bali, mendapat penghargaan dari Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Mereka mendapatkan penghargaan Vasudeva Kuthumbakan Award, yang diserahkan pada Senin (10/3) petang, kemarin.
"Penghargaan ini sebagai penghargaan atas jasa beliau dalam menjaga dan membina persaudaraan di Bali," kata Pastika.
Penghargaan itu diserahkan Pastika di sela-sela kegiatan tatap muka dengan Pemuka Agama dan Generasi Muda Lintas Agama di Gedung Kertha Sabha, Denpasar.
Ada pun lima tokoh lintas agama pendiri FKUB yang mendapat Vasudeva Kuthumbakam Award adalah pendiri FKUB yang sudah meninggal. Meraka adalah HS Habib Adnan, Drs. Ketut Suda Sugiri, Drs IB Wijaya Kusuma, Benyamin Y Bria dan Hindra Suharlin.
FKUB didirikan 5 Februari 1999. Menurut Ketua Umum FKUB Bali, IB Gede Wiyana, lima tokoh yang meneria penghargaan itu punya peran yang sangat penting dalam terbentuknya FKUB Bali. “Bahkan, Bali merupakan pelopor terbentuknya FKUB di Nusantara,” ujarnya.
Gubernur Pastika mengapresiasi pemberian penghargaan kepada lima tokoh lintas agama pendiri FKUB. Menurutnya, langkah ini menjadi bagian penting dari upaya menjaga kerukunan serta keharmonisan antar umat beragama di Pulau Dewata. Dia juga menambahkan bahwa FKUB merupakan salah satu pilar dalam memperkokoh semangat kerukunan.
Lebih jauh Gubernur berharap, keharmonisan antar umat beragama dalam kehidupan masyarakat yang sangat heterogen dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mewujudkan Bali yang agung.
“Bali yang kecil secara geografis tak punya sumber daya alam berupa tambang sebagaimana daerah lainnya. Tapi kita punya budaya adiluhung yang membuat kita berbeda dan lebih berkualitas,” paparnya.