Selasa 11 Mar 2014 21:01 WIB

90 Persen Kasus ISPA Pekanbaru Karena Kebakaran Hutan

Asap akibat kebakaran hutan di Pekanbaru.
Foto: Rony Muharman/Antara
Asap akibat kebakaran hutan di Pekanbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mencatat bahwa 90,1 persen dari 9.486 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Pekanbaru disebabkan kabut asap akibat pembakaran lahan dan hutan.

"Kasus asap di Riau, telah mengakibatkan udara di provinsi ini khususnya di Kota Pekanbaru berada dalam kondisi sangat tidak sehat dengan rang ISPU 200-299," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau dr Rini Hermiyati dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa (11/3).

Ia mengatakan itu terkait himpunan data warga yang diserang penyakit dampak kabut asap periode 10 Februari-10 Maret 2014 dihimpun dari 20 Puskesmas di daerah itu sebesar 9.486 kasus.

Didampingi Husri, Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan DKK Pekanbaru, ia mengatakan, dari jumlah kasus tersebut terbanyak lainnya adalah 101 jenis penyakit pneumoni, asma sebanyak 270, iritasi mata 69 kasus, dan iritasi kulit sebanyak 298 kasus.

"Iritasi kulit yang ditimbulkan adalah gatal-gatal, merah-merah, sedangkan sebanyak 301 kasus lainnya adalah karena diare akibat stres, kemudian dampak kabut asap juga memicu meningkatkan asma dan jantung," katanya.

Ia menyebutkan, kalangan usia penderita sebagai dampak kabut asap di Riau adalah sebanyak 54 persen usia 15 tahun keatas dan 19,9 persen berasal dari usia 5-14 tahun.

Sementara itu Dinas Kesehatan Provinsi Riau telah menginformasikan bahwa udara di Riau berada dalam kondisi sangat tidak sehat dengan rang 200-299 itu bahkan pernah paling tinggi pada Minggu (9/3) dengan rang 350 yang sangat pekat sekali.

"Atas informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi tersebut maka DKK Kota Pekanbaru juga meneruskan ke Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, untuk menambah libur pelajar di Kota Pekanbaru dan beberapa daerah lainnya mulai dari PAUD, TK, SD hingga SLTA.

Sebab, katanya lagi, dampak kabut asap tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan jika terhirup sehingga DKK Kota Pekanbaru akan memberikan informasi mengenai kondisi udara sekali tiga hari kepada Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Jika kondisi cuaca tidak menguntungkan kembali akan direkomendasikan untuk tiga hari berikutnya.

Terhadap pasien, katanya, dilayani oleh Puskesmas dengan mendapatkan pengobatan gratis disamping itu Puskesmas juga membagikan masker secara gratis kepada masyarakat. Hingga 10 Maret 2014 sudah dibagikan sebanyak 75.250 masker.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement