REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG –- Ny DU (36 tahun) yang tega membunuh anak bungsunya berusia 2,5 tahun mengalami depresi lantaran terlilit utang. Sebelum membunuh anak perempuannya bernama Aisyah Fani, tersangka berusaha membunuh anak sulungnya yang berusia 10 tahun.
Hanya saja upaya membunuh anaknya yang laki-laki gagal karena berhasil melarikan diri. ‘’Tadinya mau membunuh anaknya yang besar, tapi gagal karena anaknya keburu melarikan diri,’’kata kapolresta Cimahi, AKBP Erwin Kurniawan, kepada Republika, Selasa (11/3).
Menurut Erwin, pemeriksaan terhadap DU masih terus dilakukan. Hanya saja, kata dia, polisi kesulitan mengorek informasi dari tersangka. Pasalnya, imbuh dia, kondisi kejiwaan tersangka sangat labil karena mengalami depresi.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kata dia, tersangka depresi karena usahanya bangkrut. DU kemudian meminjam uang ke beberapa orang. Karena tak sanggup membayar, DU mengalami depresi. Tersangka kemudian membunuh anaknya yang bungsu. ‘’Alasannya agar hidup tenang dengan membunuh anak bungsunya. Tadinya dia mau menbunuh anaknya yang besar, tapi gagal,’’ujar dia.
Untuk sementara, lanjut Erwin, polisi menghentikan pemeriksaan terhadap tersangka. Kondisi kejiwaan DU, kata dia, belum memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan. Polisi akan melibatkan ahli kejiwaan dalam menyidik kasus ini. ‘’Saat kami periksa dia (tersangka) banyak melamun. Pandangannya kosong,’’kata dia.