Selasa 11 Mar 2014 14:39 WIB

Pemerintah Diminta Perhatikan Jalan Puay-Arso Papua

Ribuan karyawan memadati jalan masuk ke Pusat Perkantoran PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana, Timika, Papua, Kamis (16/9).
Foto: Antara/Spedy Paereng
Ribuan karyawan memadati jalan masuk ke Pusat Perkantoran PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana, Timika, Papua, Kamis (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Pusat dan daerah diminta perhatikan ruas jalan Puay-Arso yang menghubungkan, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom yang oleh masyarakat setempat dinyatakan telah rusak berat sejak beberapa tahun terakhir ini.

"Kami berharap Pemerintah Pusat, Papua dan daerah bisa memperhatikan, memperbaiki atau meningkatkan jalan Puay-Arso yang sudah rusak berat dan jarang dilewati oleh angkutan umum dan warga masyarakat," kata Elius Telenggen warga Kampung Alang-alang Lima, Kabupaten Keerom kepada Antara di Jayapura, Selasa.

Ia mengatakan jalan Puay-Arso merupakan salah satu jalan melingkar atau alternatif bagi warga Arso, Kabupaten Keerom dan warga Puay Kabupaten Jayapura yang ingin menjual hasil bumi di Kota Jayapura, namun sejak beberapa tahun terakhir jarang lagi digunakan sebagai jalan utama bagi warga pada umumnya.

"Harapan kami dan harapan luas warga masyarakat yang tinggal di sekitar jalan Puay-Arso, sangat menginginkan adanya perbaikan jalan oleh pemerintah. Dan harapan itu sangat kami sampaikan kepada Bapak Gubernur Papua Lukas Enembe untuk melihat hal ini," katanya.

Senada itu, Weynan Maurits Deda warga Kampung Puay mengatakan ruas jalan yang melewati kampungnya sudah lama rusak dibeberapa bagian tetapi pemerintah setempat, Pemerintah Kabupaten Jayapura tidak pernah perhatikan hal itu. "Jalan ini sudah lama rusak, tidak ada lagi angkutan umum pedesaan yang mau lewat selain truk proyek atau pun tukang ojek yang kami bayar sekali jalan Rp50 ribu," katanya.

Dampak dari jalan rusak, kata Weynand, sangat besar. Dimana ada anak-anak Kampung Puay yang bersekolah ditingkat SMP dan SMU di Kota Jayapura harus menunggu truk proyek yang melintas dengan harapan bisa memberikan tumpangan gratis meskipun hal itu sangat berbahaya bagi keselamatan penumpang.

"Yah, mau bagaimana lagi? Terpaksa anak-anak sekolah numpang di truk-truk proyek yang lewat, atau bahkan tidak ke sekolah karena tidak ada tumpangan," katanya.

Harapannya, kata Weynan, permasalahan itu segera bisa diatasi karena Kampung Puay adalah kampung yang tak jauh dari Ibu Kota Provinsi. "Kami sangat berharap banyak agar para wakil rakyat bisa mendengar aspirasi kami. Para caleg bisa jadikan ini isu utama pembangunan didaerah kami yang tertinggal. Kami inginkan jalan Puay-Arso diperbaiki," katanya.

Pada pekan kemarin, Anggota Komisi I DPR RI Yorrys Raweyai menyempatkan diri mengunjungi Kampung Puay guna melihat lebih dekat kehidupan warga dan dirinya mendapati banyak keluhan, diantaranya permintaan akses jalan untuk di perbaiki.

"Sejumlah masalah dan masukan yang disampaikan warga Kampung Puay akan saya teruskan kepada pemerintah setempat dan Pemerintah Pusat, terutama pembangunan di sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur jalan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement