Selasa 11 Mar 2014 07:10 WIB

Warga Lereng Gunung Slamet Diimbau Tetap Tenang

Gunung Slamet
Foto: friendslookup.com
Gunung Slamet

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengimbau warga yang bermukim di lereng Gunung Slamet tetap tenang meskipun status aktivitas vulkanik gunung itu naik menjadi Waspada.

"Kami secara resmi memang belum menyampaikannya kepada masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Slamet, khususnya yang masuk wilayah Purbalingga, seperti Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, dan sekitarnya. Namun teman-teman SAR (Search and Rescue) yang merupakan mitra kami, telah menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap tenang," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga Priyo Satmoko di Purbalingga, Selasa (11/3) pagi.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Purbalingga untuk menutup sementara jalur pendakian ke puncak Gunung Slamet melalui Pos Bambangan di Desa Kutabawa.

Disinggung mengenai 21 pendaki yang melakukan pendakian ke puncak Gunung Slamet sejak Senin (10/3) pagi, kata dia, seluruhnya telah turun dalam kondisi selamat.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi meningkatkan status aktivitas vulkanik Gunung Slamet, Jawa Tengah, dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II).

Kepala Badan Geologi Surono melalui siaran pers yang diterima Antara, di Purbalingga, Senin (10/3) malam mengatakan Gunung Slamet yang berada di antara Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Pemalang mengalami peningkatan kegempaan.

"Dengan adanya peningkatan kegempaan tersebut, maka sejak Senin (10/3) pukul 21.00 WIB, status Gunung Slamet ditingkatkan dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II)," katanya.

Pihaknya merekomendasikan masyarakat atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah Gunung Slamet.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement