Senin 10 Mar 2014 16:58 WIB

Jangkauan PAUD Masih Jauh Dari Target

Anak di PAUD.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Anak di PAUD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Fasli Jalal mengatakan layanan pendidikan usia dini baru menjangkau sekitar 30 persen dari 30 juta anak 0-6 tahun. Padahal target disepakati dengan UNESCO adalah 75 persen pada 2015.

Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD saat ini baru mencapai 55,4 persen. Jumlah tersebut jika dihitung berdasarkan kategori anak usia dini berusia tiga sampai dengan enam tahun. Namun, jika dihitung dari anak usia nol sampai enam tahun, APK masih berada di kisaran 34 persen.

Lebih lanjut Fasli mengatakan banyaknya anak usia dini yang belum terjangkau layanan PAUD menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah pusat dan daerah.  Sehingga perlu kerja sama antarinstansi untuk mengembangkan layanan Paud holistik integratif dengan berbasis komunitas.

Lebih lanjut dikatakan holistik integratif mengacu pada hak anak untuk memperoleh kesehatan seperti imunisasi dan layanan kesehatan lainnya, hak anak untuk mendapatkan kecukupan gizi, hak anak untuk mendapatkan program stimulasi melalui program pendidikan di rumah dan tempat-tempat lainnya, hak anak untuk memperoleh pengasuhan yang baik serta hak anak untuk mendapatkan perlindungan terhadap kekerasan fisik maupun psikis.

"Pengembangan PAUD Holistik Integratif ini didukung melalui Peraturan Presiden No 60 tahun 2013 yang mengamanatkan bahwa program pengembangan anak usia dini hendaknya dilakukan secara holistik integratif, yaitu layanan diberikan secara terintegrasi terutama pada layanan Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB) dan PAUD.

Program "PAUD 1000 Anak Bangsa", di Kecamatan Duren Sawit sudah menerapkan model tersebut bahkan melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk ibu-ibu PKK," kata Fasli.

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Jakarta Prof Bejo Suyanto mengatakan program PAUD 1.000 Anak Bangsa merupakan kerja sama beberapa pemangku kepentingan untuk mengembangkan program PAUD yang ideal berbasis komunitas di perkotaan yang nantinya dapat ditiru di tempat lain sesuai kebutuhan masyarakat setempat. "PAUD percontohan nantinya bisa menjadi tempat pelatihan dan pembelajaran bagi guru-guru PAUD di wilayah sekitar lokasi".

Proyek percontohan PAUD 1.000 Anak Bangsa diharapkan akan dikembangkan di kota-kota lain di Indonesia untuk mendidik dan menghasilkan ribuan anak Indonesia yang sehat, cerdas dan berkarakter serta mampu memberdayakan ribuan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkompetensi di bidang PAUD.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement