Senin 10 Mar 2014 16:15 WIB

Calon Gubernur Lampung Thabranie Dorong Reformasi Birokrasi

reformasi Birokrasi
Foto: pdk.or.id
reformasi Birokrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Calon Gubernur Lampung Alzier Dianis Thabranie menyatakan perlunya terus mendorong reformasi birokrasi pemerintahan daerah setempat guna mewujudkan pelayanan publik yang lebih efektif, sistematis dan bersahabat dengan masyarakat.

Ketika dihubungi di Bandarlampung, Senin, Thabranie yang dicalonkan Partai Golkar menyebutkan perlunya reformasi birokrasi yang lebih cepat dan efektif dari yang telah diterapkan selama ini.

Ia menyebutkan reformasi birokrasi termasuk program yang harus diprioritaskan, sehingga jika kelak dirinya terpilih menjadi gubernur perlu terus didorong agar segera terwujud.

"Jika kelak terpilih menjadi Gubernur Lampung periode 2014-2019, saya akan menjadikan reformasi birokrasi itu sebagai salah satu sasaran untuk diwujudkan," ucapnya.

Sejumlah warga Lampung juga menyebutkan harapannya agar para calon gubernur dan wakil gubernur tetap mengutamakan percepatan reformasi birokrasi untuk mendorong perkembangan daerah tersebut.

"Jika birokrasi direformasi lebih sistematis, efisien dan efektif, tentu dampaknya akan langsung dapat dirasakan masyarakat dan daerah pun berkembang lebih cepat. Birokrasi yang reformis harus mampu memimalkan terjadinya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme," kata Edy, warga Bandarlampung.

Berkaitan dengan masalah reformasi birokasi, seorang peneliti dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD" Yogyakarta, Widodo Triputro, justru menyebutkan perlunya kepemimpinan juragan untuk membentuk birokrasi yang efektif dan bersih.

"Tanpa pola kepemimpinan tersebut birokrasi sangat rentan pada perilaku transaksional," katanya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ia mengatakan perilaku transaksional akan berdampak pada menurunnya kinerja pelayanan publik sebagaimana sebelum era reformasi, termasuk perilaku negatif seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

"Oleh karena itu, pola kepemimpinan juragan secara bertahap perlu ditransformasikan ke pola kepemimpinan birokrasi transformasional untuk membentuk perilaku birokrasi transformatif," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement