REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kepri belum dapat melakukan penambahan pelanggan di Kota Tanjungpinang, karena persediaan air baku terbatas.
"Belum ada penambahan pelanggan untuk saat ini, meski kami menginginkan setiap rumah di Tanjungpinang menjadi pelanggan. Keterbatasan air baku menjadi persoalan," kata Direktur PDAM Tirta Kepri Abdul Khaliq, di Tanjungpinang, Minggu.
Ia mengemukakan, warga yang mendaftar sebagai calon pelanggan sangat banyak. Sementara PDAM Tirta Kepri baru dapat melayani sebagian warga Tanjungpinang.
"Kami memahami banyak masyarakat membutuhkan air dari PDAM Tirta Kepri, tetapi persoalan utama yang dihadapi adalah persediaan air baku. Jika persediaan air baku cukup, tinggal dibangun instalasi pengelolaan air dan jaringan perpipaan," ujarnya.
Penyediaan air baku bukan merupakan hal yang mudah. Selain membutuhan kesediaan pemilik lahan untuk dibebaskan lahannya, juga dibutuhkan anggaraan yang besar.
Jika itu sudah terpenuhi, tinggal disiapkan anggaran untuk membangun instalasi pengelolaan air dan jaringan perpipaan. Instalasi pengelolaan air dapat dibangun dengan menggunakan anggaran, sedangkan jaringan perpipaan bisa dibangun dengan menggunakan anggaran dari PDAM Tirta Kepri, developer atau swadaya masyarakat.
"Instalasi pengelolaan air dan jaringan perpipaan itu disiapkan jika air baku mencukupi. Kondisi sekarang tidak memungkinkan untuk menyiapkan hal itu, karena persediaan air terbatas," ungkapnya.
Persediaan air baku untuk memenuhi pelanggan di Tanjungpinang masih terbatas, karena Waduk Sei Gesek, Kabupaten Bintan belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Saat ini Waduk Sei Gesek masih terus dibangun, dan ditargetkan tahun ini selesai.
Waduk Sei Gesek dibangun untuk menambah air baku yang bersumber dari Sei Pulai Tanjungpinang. Waduk itu beroperasi saat tidak terjadi hujan, seperti sejak dua bulan terakhir.
Akibat persediaan air di Sei Pulai menipis, pelayanan terhadap konsumen PDAM Tirta Kepri menjadi menurun sehingga pada Februari 2014 air dari Waduk Sei Gesek digunakan untuk melayani kebutuhan konsumen.
Saat ini, kata dia, Waduk Sei gesek hanya dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang tinggal di sekitar Bintan Centre Tanjungpinang. Kapasitas air yang disalurkan 100 liter/detik.
"Penyelesaian pembangunan waduk itu membutuhkan waktu yang cukup lama lantaran terbentur permasalahan pembebasan lahan. Tetapi permasalahan itu sudah diselesaikan," ungkapnya.
PDAM Tirta Kepri memiliki program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Saat ini, program PDAM Tirta Kepri sudah memasuki jangka menengah, namun terkendala pembebasan lahan.
"Program jangka pendek, menengah dan panjang itu dilakukan secara terukur, namun terkendala akibat sulitnya membebaskan lahan warga. Sumber air baku itu direncanakan tidak hanya di Sei Gesek, melainkan Galang Batang," katanya.