Sabtu 08 Mar 2014 20:35 WIB

Tiga Kuntum Raflesia Arnoldi Mekar di Bengkulu

Raflesia Arnoldi
Raflesia Arnoldi

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU-- Tiga kuntum bunga Rafflesia arnoldii mekar di tiga lokasi berbeda di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun dan Cagar Alam Taba Penanjung, Bengkulu, Sabtu. "Dua bunga mekar di Hutan Lindung Bukit Daun dan satu bunga mekar di Cagar Alam Taba Penanjung," kata Dosen Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu, Agus Susatya di Bengkulu.

Agus yang baru saja memantau kondisi ketiga bunga itu menemukan satu keunikan yang jarang terjadi di dunia tumbuhan yakni bunga rafflesia dengan tiga kelopak. Ia mengatakan kawasan hutan Bukit Barisan yang menghubungkan Kota Bengkulu dengan Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Kepahiang merupakan habitat bunga langka itu.

"Dari beberapa penemuan rafflesia oleh kelompok masyarakat, yang paling banyak mekar di Hutan Lindung Bukit Daun dan Cagar Alam Taba Penanjung," katanya.

Bunga rafflesia yang mekar di Hutan Lindung Bukit Daun, dijaga dan dipantau kelompok masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Peduli Puspa Langka Tebat Monok, Kepahiang. Sedangkan bunga yang mekar di Cagar Alam Taba Penanjung, dijaga oleh masyarakat setempat yang berada di bawah pembinaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu.

"Dua dari tiga bunga itu akan mekar sempurna besok, hari ini hanya satu yang sudah mekar sempurna," tambahnya.

Susatya menambahkan, selain di HL Bukit Daun dan CA Taba Penanjung, bunga rafflesia juga masih ditemui mekar di kawasan hutan lainnya. Baru-baru ini kata dia, bunga rafflesia jenis bengkuluensis yang diidentifikasinya bersama dua akademisi dari Malaysia, ditemukan mekar di lembah Sungai Padangguci, Kabupaten Kaur.

"Tapi memang jarak ke Kaur cukup jauh dari Kota Bengkulu, mencapai lebih 200 kilometer, sehingga yang lebih sering terekspos bunga yang di Kepahiang dan Bengkulu Tengah," katanya. Ia mengharapkan keberadaan flora langka itu akan tetap lestari di habitatnya dengan menjaga ekosistem hutan tropis Sumatra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement