REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan, tidak akan mati-matian mempertahankan jabatan yang kini diembannya. Baginya, jabatan hanyalah titipan dan amanah dari Tuhan.
"Di nisan saya juga nggak akan ditulis Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya," katanya yang disambut tepuk tangan hadirin dalam Dialog Kebangsaan bertajuk Gelombang Baru Nasionalisme: Dari Daerah Membangun Indonesia di ITB, Sabtu (8/3).
Risma, begitu ia akrab disapa, mengatakan, selama menjabat sebagai wali kota, dia hanya ingin mewujudkan tekadnya untuk menyejahterakan warga Kota Surabaya. Siapapun tak akan bisa merubah prinsipnya itu.
Menurutnya, nasib warga Surabaya yang kini dipimpinnya harus dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat. Dia mengaku, lebih baik memilih mundur jika harus mengorbankan prinsip tersebut. "Mending berhenti lah," ujarnya.
Namun, perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Surabaya tersebut belum mau secara tegas menjawab isu pengunduran dirinya.
Seperti diketahui, prahara politik yang sedang membelenggunya sempat membuat Risma goyah untuk meneruskan perjuangannya menjadi wali kota. Bahkan, Risma dikabarkan telah berpamitan mundur kepada pimpinan SKPD di Kota Pahlawan tersebut.