Jumat 07 Mar 2014 15:35 WIB

Caleg PKS Janji Penuhi Hak-hak Perempuan

Anis Matta menberikan pengarahan pada konsolidasi kader yang didominasi generasi muda dan pemilih pemula serta pembekalan Caleg PKS
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Anis Matta menberikan pengarahan pada konsolidasi kader yang didominasi generasi muda dan pemilih pemula serta pembekalan Caleg PKS

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG- Calon anggota legislatif DPRD Provinsi Lampung asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Linda Wuni mengatakan dirinya akan memprioritaskan pemenuhan hak-hak perempuan, terlebih jika terpilih menjadi anggota legislatif.

"Hak-hak perempuan harus diperjuangkan, tidak ada lagi bias gender dan mempunyai hak yang sama di bidang lainnya seperti pendidikan, memiliki jabatan tertentu sesuai kemampuan dan lain-lain. Tetapi tidak pula melupakan kodratnya sebagai perempuan," kata caleg DPRD Provinsi Lampung, Daerah Pemilihan I Kota Bandarlampung , di Bandarlampung, Jumat.

Caleg yang aktif di sejumlah organisasi perempuan itu mengatakan memperjuangkan hak-hak perempuan merupakan salah satu alasan untuk terjun ke panggung politik karena masih banyak diantara mereka yang diperlalukan diskriminatif. Caranya lanjut dia, dengan memberikan advokasi dan melakukan diskusi agar kaum hawa tidak tertindas dan diperlakukan diskriminatif.

"Kami dalam diskusi juga mendorong agar RUU Penatalaksana Rumah Tangga atau Pembantu Rumah Tangga bisa segera disahkan DPR," kata pengurus BKOW Lampung tersebut.

Ia menjelaskan sebagian besar PRT adalah kaum perempuan yang harus mendapatkan hak-haknya seperti hak libur, pendidikan, dan menjalankan ibadah selama bekerja. Linda Wuni yang juga Ketua Bidang Perempuan DPW PKS Lampung itu lebih lanjut mengatakan untuk PRT di luar negeri perlu memiliki ketrampilan yang memadai.

"Agen tenaga kerjanya juga mewajibkan PRT itu memiliki ketrampilan agar profesional," kata caleg nomor urut dua ini.

Selain pemenuhan hak-hak perempuan, yang perlu mendapatkan perhatian juga masalah kesejahteraan rakyat terutama bidang kesehatan dan pendidikan. Terkait kesehatan perempuan terutama menyangkut Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan dan gizi balita juga harus mendapatkan perhatian semua pihak termasuk pemerintah, mengingat angkanya cukup tinggi, jelasnya.

"Caleg perempuan harus mampu dan peka terhadap persoalan dan kebutuhan perempuan dan anak. Seperti, masalah tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta persoalan gizi balita," tambahnya.

Ia juga mendorong agar kaum hawa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar tidak kalah dibandingkan dengan laki-laki. "Perempuan ya harus mengurus rumah tangga, tetapi juga tidak salah kalau memiliki ilmu pendidikan tinggi," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement