Jumat 07 Mar 2014 15:24 WIB

Polri Siap Bantu Ungkap Ledakan Amunisi Kopaska

  Petugas berjaga di depan gerbang dermaga gudang Amunisi Satuan Komando Pasukan Katak yang hancur akibat ledakan di Kawasan Armada Barat di Pondok Dayung, Jakarta Utara, Rabu (5/3).    (Republika/Yasin Habibi)
Petugas berjaga di depan gerbang dermaga gudang Amunisi Satuan Komando Pasukan Katak yang hancur akibat ledakan di Kawasan Armada Barat di Pondok Dayung, Jakarta Utara, Rabu (5/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepolisian Negara Republik Indonesia siap membantu mengungkap ledakan gudang amunisi Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut di Pondok Dayung, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/3), sekitar pukul 11.00 WIB.

"Kalau diminta untuk melakukan pemeriksaan secara laboratoriun, kami siap membantu TNI AL, mengungkap apa sebab ledakannya," kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/3).

Namun, Sutarman mengaku hingga saat ini belum ada permintaan bantuan terkait ledakan yang menewaskan satu anggota TNI itu.

"Belum (ada permintaan), nanti kami tawarkan untuk membantu mengetahui penyebabnya sehingga bisa mengambil langkah-langkah yang tepat ke depan," katanya.

Dia menegaskan, bagaimanapun kasus itu merupakan otoritas TNI AL, Polri sifatnya hanya membantu. "Kami tawarkan tapi itu kan arealnya TNI AL, tapi saya sudah diskusi karena pada waktu kejadian saya bersama Kasal di Banten, saya sudah menawarkan kalau dibutuhkan, kami siap," katanya.

Dia menjelaskan saat ini penyelidikan masih dilakukan oleh TNI AL, seperti penggenangan bahan peledak dan menjinakkan bom.

"Angkatan Laut juga punya kemampuan untuk itu dan langkah-langkah penjinakan bom. Setelah 'clear' betul melalui olah TKP, baru mengetahui penyebabnya," katanya.

Terkait dugaan sabotase, Sutarman menilai hal itu merupakan kewenangan TNI AL yang menjelaskan."Belum tahu persis, biar TNI AL yang ekspose media," katanya.

Dari kejadian tersebut, dia mengimbau untuk melakukan pemeriksaan secara rutin gudang amunisi baik milik TNI, Polri maupun gudang bahan peledak tambang. "Kami lakukan terus tiap saat dilakukan pemeriksaan pengecekan sehingga kondisinya aman, sirkulasi udaranya, kemudian ada arus listrik di dalam itu harus diperhatikan semuanya, sehingga tidak ada pemicu peledakan, termasuk di Polri kita harus antisipasi itu melakukan pengamanan beberpa gudang senjata kita," katanya.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement