REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Warga Desa Garongga berharap pemerintah kabupaten maupun Provinsi Kalimantan Selatan, segera mengupayakan listrik dan air bersih masuk desa sehingga desa yang kini masih terpencil bisa lebih maju.
Hal itu dikemukakan Kepala Desa Gerongga, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Herpani di Banjarmasin, Kamis, usai mengikuti Sosialisasi UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa di Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Kamis (6/3)
Saat ini jumlah warga desa yang dia pimpin mencapai 3.500 orang, dan dari jumlah tersebut tidak ada satupun rumah warga yang memanfaatkan listrik maupun air bersih. "Penerangan hanya dilakukan menggunakan mesin diesel, itu pun hanya untuk malam hari," katanya.
Begitu juga dengan air bersih, hingga kini juga belum mengalir ke desa, sehingga warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Kondisi tersebut, diperparah dengan pemutusah hubungan kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan tambang yang beroperasi di Kotabaru.
Menurut dia, sekitar 30 persen penduduk Desa Gerongga, dulunya bekerja di perusahaan-perusahaan tambang, namun sejak kondisi tambang batu bara tersebut mengalami penurunan, banyak warga kehilangan pekerjaan dan terpaksa kembali bertani.
"Jadi untuk saat ini, jumlah penduduk kurang mampu di desa semakin bertambah, sehingga perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten," katanya.