REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Angka kebutuhan masyarakat untuk ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmetneed) di DIY sangat tinggi yaitu 11,5 persen. Hal itu lebih tinggi daripada angka nasional yakni 8,5 persen.
''Angka tersebut harus diturunkan menjadi 6,5 persen pada akhir tahun 2014. Tentu ini menjadi tantangan yang cukup berat,'' kata Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Tjondrorini, di Yogyakarta, Kamis (6/3).
Menurut Rini (panggilan akrab Tjondrorini), angka unmetneed kebanyakan di atas usia 40 tahun. Mereka beranggapan karena sudah berusia di atas 40 tahun nanti tidak punya anak lagi, sehingga tidak menggunakan kontrasepsi lagi.
''Jadi ada semacam keengganan masyarakat di DIY yang berusia di atas 40 tahun untuk menggunakan kontrasespsi karena merasa sudah tua dan belum tentu bisa hamil lagi,'' ungkap dia.
Padahal, lanjut Rini, karena kemajuan kesehatan, usia di atas 40 tahun masih masuk masa subur dan masih bisa hamil.
''Hal ini menjadi tantangan kami. Mestinya kalau ada unmetneed, implikasinya ada yang hamil tidak menggunakan kontrasepsi. Tetapi, kami belum menyelidiki,'' tuturnya.