Rabu 05 Mar 2014 22:42 WIB

Cegah Banjir Dengan Bank Sampah

Rep: c61/ Red: Didi Purwadi
Bank Sampah (Ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bank Sampah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koperasi Bank Sampah di kelurahan Malaka Sari, kecamatan Duren Sawit, cukup efektif untuk mencegah banjir. Disamping itu bank tersebut diharapkan mampu membantu perekonomian warga setempat.

Sampah sudah menjadi momok tersendiri bagi warga Jakarta pada umumnya. Tapi, itu tidak berlaku bagi warga Melaka Sari.

“Tentunya semua ini diawali dari kepedulian sekelompok masyarakat yang peduli pada kondisi lingkungannya, dimana mereka berupaya mengubah sampah menjadi barang yang memiliki nilai jual,” kata Prakoso, pengelola Bank Sampah, Rabu.

Sistem pengelolahannya hampir sama dengan perbankan pada umumnya. Namun, yang ditabung bukan uang melainkan sampah organik maupun non-organik seperti besi, plastik, dan lainnya.

Anggotannya pun disebut nasabah serta memiliki buku tabungan. Bahkan, mereka bisa kredit uang yang nantinya bisa mengembalikan pinjamannya dengan sampah senilai uang tersebut.

“Sangat bermanfaat sekali, karena selain menabung juga bisa menjaga lingkungan dari bahaya banjir,” ujar Waluyoh, nasabah Bank Sampah.

Prakoso mengatakan bahwa kehadiran bank sampah membuat warga Malaka Sari menjadi sadar atas kebersihan lingkungan sekitar. Sampah tidak lagi dibuang sembarangan. Mereka mengumpulkan sampah kemudian dipilah berdasarkan jenisnya untuk ditabung.

Warga, lanjut Prakoso, semakin antusias menabung sampah baik organik maupun non organik ke bank sampah. Meskipun warga belum bisa mengambil uang secara tunai dari penyerahan sampah mereka.

"Tiap bulan saya nyetor sampah, tapi uangnya nggak langsung saya ambil, buat lebaran," Waluyo menuturkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement