Rabu 05 Mar 2014 18:11 WIB

Enam Masalah Ini Butuh Komitmen Penegakan Hukum

Rep: Dyah Meta Ratna Novia/ Red: Agung Sasongko
Rapat Terbatas. Meskipun jajaran penegak hukum telah melakukan reformasi, tapi masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, Presiden meminta semua simpul untuk terus berbenah dan bergerak untuk penegakkan hukum. Presiden SBY menyampaikan ha
Foto: Haji Abror Rizki/Rumgapres
Rapat Terbatas. Meskipun jajaran penegak hukum telah melakukan reformasi, tapi masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, Presiden meminta semua simpul untuk terus berbenah dan bergerak untuk penegakkan hukum. Presiden SBY menyampaikan ha

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo mengatakan, masalah soal  hak asasi manusia (HAM), korupsi, terorisme, hukum, narkotika dan obat terlarang hanya bisa ditanggulangi jika hukum dijunjung tinggi.

"Hukum harus adil, kepastian hukum harus diwujudkan. Hukum adalah Panglima," kata Pramono di Makassar, Rabu, (5/3).

Hukum, ujar Pramono, harus ditegakkan tidak pandang bulu. "Siapa yang benar, harus dibela. Siapa yang salah, harus dihukum,"ujarnya. Masalah HAM, terorisme, korupsi, hukum, dan narkoba, kata Pramono,  bisa diminimalisir kalau hukum ditegakan.

Mengenai upaya pemberantasan korupsi, Pramono mengatakan,  jika ia jadi presiden Indonesia pencegahan korupsi akan terus dilakukan. Hukuman yang seberat-beratnya juga  harus diberikan kepada koruptor. "Sistem sudah cukup lengkap. Pemimpin harus memberikan contoh dengan menjalankan pemerintahan yang bersih dan berwibawa," kata Pramono.

Ia juga mengingatkan  rakyat bisa turut serta memberantas korupsi dengan memilih pemimpin yang baik. "Pilih pejabat yang bersih, pelajari rekam jejaknya,"katanya. Jika dianggap tidak populis dalam mengambil keputusan terkait koruptor, Pramono  tidak masalah. "Kepentingan rakyat dan negara selalu menjadi pilihan saya,"ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement