Rabu 05 Mar 2014 17:06 WIB

Puan Maharani Akui PDIP Minta Masukan Soal Capres

Puan Maharani
Foto: beritaekonomi.kiosgeek.com
Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta, 5/3 (Antara) - Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani mengakui bahwa pihaknya memang meminta masukan pihak eksternal perihal deklarasi calon presiden. "Kita memanggil teman-teman yang ada di eksternal untuk menyatakan pendapatnya, masukan yang ada kemudian akan dipertimbangkan secara internal, apakah ini memang strategis untuk partai kedepan," kata Puan di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu.

Namun, menurut Anggota Komisi I DPR RI itu, pihaknya punya mekanisme dan aturan sendiri yang harus dipertimbangkan selain meminta pendapat eksternal. "Kita urun rembuk, tapi mekanisme yang ada di partai tidak serta merta kemudian ditiaadakan," ucapnya.

Saat ditanya apakah Puan sendiri siap menjadi capres, ia mengaku saat ini masih fokus pada tugas sebagai ketua fraksi dan membantu pemenangan partai. "Jadi saya gak mau berandai-andai. Saya tetap fokus pada tugas saya hari-hari ini, dan Insya Allah didukung oleh semua pihak," ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo meminta partai lain untuk tidak mendesak partainya untuk segera menetapkan calon presiden dan/atau calon wakil presiden. "Saat ini memang banyak pihak yang mendorong dan mendesak agar PDI Perjuangan segera mengumumkan capresnya. Tekanan ini kuat sekali," tuturnya, Selasa (4/2).

Di sinilah, menurut dia, diperlukan kesabaran revolusioner. DPP PDI Perjuangan justru meminta partai lain yang sudah "ngebet" untuk deklarasi agar segera saja mendeklarasikan capresnya. "Harusnya mereka tampil percaya diri daripada bermanuver mendesak PDI Perjuangan. Kami menyakini bahwa momentum yang tepat untuk mendeklarasikan capres bukanlah momentum yang tepat untuk disampaikan saat ini," katanya.

Sementara itu, nama Jokowi sendiri dari berbagai lembaga survei dinilai memiliki eletabilitas tertinggi dibanding capres lain, meski belum resmi diusung partai sebagai capres. Sejumlah lembaga survei juga memprediksi jika Jokowi kemudian dideklarasikan sebagai capres, maka elektabilitas partai banteng moncong putih itu tak terkalahkan.

Lembaga survei Indo Barometer, misalnya, memprediksi elektabilitas partai bisa naik menjadi 35,8 persen jika mengusung Jokowi sebagai capresnya. Tanpa Jokowi, PDIP diprediksi hanya meraup 28,8 persen suara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement