Selasa 04 Mar 2014 22:21 WIB

Jalinsum Makin Rawan Kecelakaan

Jalan Lintas Sumatera/Jalinsum (ilustrasi).
Foto: Republika/Maspril Aries
Jalan Lintas Sumatera/Jalinsum (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kondisi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) ruas Panjang-Rajabasa Bandarlampung makin rawan kecelakaan sehubungan penyelesaian pembangunan jalan negara itu belum tuntas. Sejumlah warga yang berdiam di kawasan Jalinsum itu, Selasa sore, menyebutkan perbaikan jalinsum itu tak kunjung tuntas, begitu juga lampu penerangannya belum berfungsi, sementara pengendara cenderung melaju kencang melintasi jalan tersebut.

"Tiga hari lalu kendaraan yang melaju kencang menabrak tiang lampu di median jalan saat hujan lebat. Minim penerangan, kondisi jalan mulus sehingga pengendara cenderung melaju kencang dan kurang memperhatikan median jalan," kata salah satu penjual barang bekas di kawasan jembatan layang Wayhalim Bandarlampung.

Sementara itu, sebuah sedan pada Selasa siang yang melaju kencang dari arah Rajabasa ke Kalibalok, menabrak tiang lampu penerangan jalan di dekat RS Imanuel Bandarlampung. Tabrakan itu menyebabkan tiang tersebut rubuh dan mobil tersebut rusak parah. Kecelakaan itu menyebabkan arus kendaraan menjadi macet, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Beberapa hari sebelumnya, tabrakan kendaraan juga terjadi di salah satu belokan Jalinsum di kawasan Sukarame, karena pengendara melaju kencang. Berkaitan itu, banyak pihak yang meminta pemerintah mendesak kontraktor pembangunan Jalinsum itu agar secepatnya menuntaskan pekerjaannya.

Selain itu, material bangunan juga diminta dibersihkan dari badan jalan karena berpotensi menimbulkan kecelakaan. "Sisa tanah galian dan material lainnya harus dibersihkan dari badan jalan. Rambu- rambu diperbanyak dan lampu penerangan jalan segera difungsikan," kata Duan, salah satu warga setempat.

Pelebaran Jalinsum sepanjang 18,5 km itu dibiayai Bank Dunia dan APBN, dan semestinya sudah tuntas pada Desember 2013. Namun hingga sekarang, pembangunan Jalinsum ruas Panjang-Kalibalok belum tuntas sehingga kontraktornya didesak banyak pihak untuk segera menyelesaikan pembangunannya.

Dua pemenang tender adalah PT Conbloc Infratecno (CI) dan PT Duta Graha Indah (DGI). PT CI melakukan pengerjaan mulai Rajabasa sampai Tirtayasa sejauh 10 km dengan nilai proyek Rp 133,4 miliar. Pengerjaan PT DGI mulai dari Tirtayasa sampai panjang sejauh 8,1 km dengan nilai proyek Rp 97,2 miliar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement