REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Holid, calo aborsi yang sering mangkal di Jalan Raden Saleh, mengungkapkan, bebasnya tempat praktik aborsi karena polisi tidak pernah merazia.
“Aborsi di sini aman karena tempat praktiknya rutin setoran ke polisi,” katanya kepada ROL, Senin (3/3).
Holid berkata, tiap-tiap dokter yang membuka klinik aborsi di Jalan Raden Saleh mengirimkan setorannya lewat jasa calo ke polsek, polres, dan polda. “Saya juga pernah nganterin ke polisi yang patroli di daerah sini,” ujar Holid sembari menunjukkan klinik-klinik aborsi ilegal di Jalan Raden Saleh.
Tiap-tiap klinik, kata Holid, mempunyai tarif sendiri. Holid berkata, untuk menggugurkan kandung usia lima bulan, pasien biasanya diminta uang sebesar Rp 15 juta. Namun harga itu akan turun jika pasien aborsi pintar melobi dokter. “Masalah harga masih bisa nego,” katanya.
Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Surya Fana enggan berkomentar saat ROL mencoba mengonfirmasi dugaan banyaknya klinik aborsi ilegal di Jalan Raden Saleh. “Itu urusan Kasatreskrim. Tanya Kasat saja, saya tidak bisa memberikan komentar,” ujarnya berkelit, Senin.
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Karton Muhammad mengungkapkan sejumlah klinik di Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, yang menyediakan jasa aborsi secara ilegal. Di Jalan Raden Saleh, menurut Karton, hanya satu klinik yang menyediakan jasa aborsi secara legal alias resmi.
“Namanya Klinik Raden Saleh. Itu resmi, sisanya ilegal. Masalah penindakan itu urusan polisi,” kata Karton saat dihubungi ROL, Senin (3/3).