Senin 03 Mar 2014 18:46 WIB

Rusunawa DKI Dikuasai Calo

Rep: c40/ antara/ Red: Karta Raharja Ucu
Proyek rumah susun sederhana sewa/rusunawa (ilustrasi)
Proyek rumah susun sederhana sewa/rusunawa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah rumah susun sewa sederhana (rusunawa) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilaporkan dikuasai calo. Karena itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan, pihaknya sudah membentuk tim guna menyusuri dugaan penjualan dan penyewaan ratusan unit rusunawa kepada masyarakat.

Diduga ratusan rusunawa milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu dijual calo oknum pegawai negeri sipil (PNS). "Kami sudah dapat laporan lengkapnya. Jadi, yang sekarang kita lakukan adalah membentuk tim supaya semua pihak, baik PNS maupun non-PNS, tidak ada yang berani memperjualbelikan rusun. Kami mau berantas para penjual atau yang menyewakan rusun itu," kata Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (26/2) kemarin.

Ahok menjelaskan, tim pemberantas penjual rusunawa itu terdiri atas Inspektorat Provinsi DKI, kepolisian (Polda Metro Jaya), kejaksaan, serta Direktorat Jenderal Pajak. Wagub menegaskan, pihaknya akan mengejar semua pelaku, lalu ditangkap kemudian dipidanakan. "Oleh karena itu, kita libatkan banyak pihak. Bahkan, sampai ke urusan pajak juga akan kami selesaikan. Pokoknya, kita akan terang-terangan. //Toh//, para pelaku itu juga berani di depan kita," ujar Ahok.

Ahok bahkan mengancam jika terbukti ada oknum PNS yang terlibat praktik jual beli rusunawa. "Kalau oknum (PNS) itu berani mengaku langsung, maka hukumannya akan kita turunkan pangkatnya saja. Tapi, kalau tidak mau mengaku dan minta diusut, maka hukumannya akan langsung kita pecat," tutur Ahok.

Penelusuran ROL, praktik penyelewengan rusunawa di Marunda, Jakarta Utara, sangat teroganisasi. Rusunawa yang awalnya disediakan Pemprov DKI bagi warga Ibu Kota yang belum memiliki hunian, kini menjadi megaproyek kalangan mafia.

Di Rusunawa Marunda, banyak kejanggalan dalam praktik jual beli surat perjanjian sewa. Baik praktik sewa di atas sewa, maupun jual beli hak sewa dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab secara sembunyi-sembunyi, melalui informasi berantai dari beberapa penghuni rusunawa.

Padahal, dalam pantauan ROL tidak terdapat satu pun papan pengumuman resmi di unit yang akan dijual atau disewakan. Selain itu, bentuk bangunannya pun nampak tidak terawat dan lantai-lantainya terlihat tidak bersih, seperti tidak pernah dibersihkan. “Ada calo khusus kayaknya dalam penjualan,” kata seorang warga Rusunawa Marunda, Rastono, saat berbincang dengan ROL, Jumat (28/2).

Rastono mengaku kesal dengan para mafia itu. Ia menceritakan, jika ada penghuni rusunawa yang akan menjual atau menyewakan unit yang dia miliki, maka calo akan dihubungi. Si calo kemudian akan mencari calon pembeli yang akan dipertemukan dengan pemilik unit tersebut.

Diungkapkannya, proses tawar-menawar untuk kesepakatan harga dilakukan pemilik unit dan calon pembeli. Menurut Rastono, tidak hanya calo yang mencari calon pembeli. Tapi ada juga calon pembeli yang langsung menghubungi calo. Nah, nomor telepon calo bisa diperoleh melalui bisik-bisik warga ataupun kenalan lainnya di Rusunawa Marunda. “Jadi calo ini nanti yang nemuin mereka (calon pembeli dengan pemilik rusun),” ucap Rastono.

Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah calo yang ada di rusunawa Marunda. Mereka tersebar di berbagai blok di masing-masing cluster yang ada di Rusunawa Marunda. “Sepertinya si calo ini dapat imbalan dengan mempertemukan calon pembeli, deal harganya tetap antara yang mau beli dan yang mau jual,” ujar Rastono.

Kepala Dinas Perumahan DKI Jonathan Pasodung mengaku berdasarkan penelusurannya, ditemukan ratusan unit rusun yang disewakan. "Setelah kami melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa rusun, kita temukan sebanyak 111 unit yang ternyata disewakan oleh penghuninya kepada pihak lain," ungkap Jonathan.

Ia menyebutkan 111 unit itu, terdiri dari 45 unit di Rusun Pinus Elok, 44 unit di Rusun Cakung Barat, 17 unit di Rusun Marunda dan 5 unit di Rusun Pulogebang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement