REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR - Tujuh kabupaten dan satu kota di Bali, memiliki pandangan sama, menunda bergabung BPJS Kesehatan. Masyarakat dinilai lebih nyaman menggunakan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, di Denpasar, Senin (3/3) mengatakan, hal itu diketahuinya dari masukan yang di dapat saat berkunjung ke daerah-daerah. Satu-satunya kabupaten yang belum dikunjungi adalah Kabupaten Gianyar.
"Pemerintah Kabupaten dan Kota mengatakan sementara menggunakan JKBM dulu," kata Suarjaya.
Beberapa alasan dipertahankannya JKBM disebutkan Suarjaya, pihak kabupaten menilai JKBM dinilai lebih mudah, yakni masyarakat bisa berobat, cukup dengan menunjukkan KTP Bali. Sedangkan BPJS, harus yang memiliki kartu ata hanya yang masuk kepesertaan BPJS. "Sementara banyak warga masyarakat yang malas berurusan dengan soal-soal administrasi."
Selain itu, masalah premi yang harus dibyarkan, BPJS menetapkan tarif Rp 25.000 per kepala, sedangkan JKBM hanya Rp 10.000.