Ahad 02 Mar 2014 22:34 WIB

Launching Hari Sumpah Pemuda, Roy Suryo Gelar Wayang Kulit

Rep: Heri Purwata/ Red: Nidia Zuraya
Roy Suryo
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Roy Suryo

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo mengatakan agar para pemuda tidak mencontoh tokoh wayang Sentyaki. Ia bisa survive dalam peperangan Barata Yudha, namun di akhir hidupnya suka ngoplo (mabuk-mabukan).

"Sentyaki memiliki postur tubuh kecil, tetapi berani kepada siapa saja. Sehingga pada perang Barata Yudha bisa survive," kata Roy Suryo pada Launching Hari Sumpah Pemuda ke 86 dengan menggelar wayang kulit di Taman Parkir Abubakar Ali Yogyakarta, Ahad (2/3) malam.

Pagelaran wayang kulit ini dilaksanakan dalang Ki Manteb Sudarsono dengan lakon Kresno Duto atau Senopati Sentyaki. Pangelaran didahului dengan penyerahan tokoh Kresno oleh Roy Suryo kepada Ki Manteb Sudarsono. 

Keberanian Sentyaki dalam perang Barata Yudha patut dicontoh bagi kaum muda. Namun Roy tidak mengharapkan pemuda mencontoh akhir hidup Sentyaki. "Di akhir hidupny Sentyaki sering ngoplo dan mati akibat ngoplo. Ini tidak boleh ditiru para pemuda," kata Roy.

Dijelaskan Roy, Launching Hari Sumpah Pemuda ini dimaksudkan sebagai awal pelaksanaan peringatan Hari Sumpah Pemuda akan digelar di Yogyakarta. "Mungki ketika peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2014, saya sudah tidak menjadi Menpora. Namun launching ini bisa mengingatkan agar peringatan Hari Sumpah Pemuda tidak dipindah ke kota lain," tandas Roy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement