REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mengerahkan dua pesawat pengeboman dengan air untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Riau yang semakin meluas.
"Hari ini, dilaksanakan bom air dari udara oleh dua pesawat yang diturunkan BNPB karena sampai hari ini belum ada hujan. Sehingga titik api di Riau masih banyak," kata Kepala Biro Humas Setdaprov Riau Fahmi Usman di Pekanbaru, Ahad (2/3).
Dalam rapat Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan Riau yang diadakan di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman memutuskan untuk pengerahan dua pesawat pengebom air.
Selain oleh Wagub Riau, rapat itu juga diikuti Satgas BNPB yang terdiri dari satgas darat, satgas udara, satgas penegak hukum, manggala agni, kesehatan serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru.
BNPB, lanjut Fahmi, pekan ini mempunyai rencana membantu operasi dari udara untuk pemadaman di Riau dengan menyewa dua pesawat jenis amfibi BE-200, kemudian dua helikopter Kamov dan dua helikopter Sikorsky.
Termasuk dua helikopter milik perusahaan industri kertas yang beroperasi di Riau yakni PT Indah Kitar Pulp and Paper di bawah bendera Asia Pulp and Paper (APP) dan PT Riau Andalan Pulp and Paper dengan bendera Asia Pacific Resources International Ltd (APRIL).
"Rapat yang dihadiri Wagub Riau, Danrem 031/Wira Bima, Danlanud Roesmin Nujardin, BNPB dan Polda Riau memutuskan hari hari ini dilaksanakan pengeboman dengan air. Kemudian pada 5 Maret, diadakan apel karhutla yang dihadiri menhut dan kepala BNPB," ucapnya.
Rencananya pada pekan ini atau Jumat (28/2), ada dua helikopter perusahaan yang diperbantukan untuk Satgas Tanggap Darurat Asap. Namun, ternyata hanya satu helikopter yang tiba di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
Komandan Satgas Tanggap Darurat Asap yang juga Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto mengatakan pengerahan pasukan pemadam kebakaran akan fokus di Kabupaten Bengkalis. "Karena lokasi itu merupakan sumber asap yang kini menyelimuti Pekanbaru," ucapnya.
Berdasarkan hasil pemantauan lewat udara, menurut Prihadi, lokasi kebakaran cukup luas terjadi di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil dan kuat dugaan akibat terjadi perambahan liar dan lokasi itu cukup sulit dijangkau.
Kebakaran juga terjadi di konsesi perusahaan hutan tanaman industri PT Arara Abadi atau anak usaha APP dari Sinar Mas Grup dan Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan. "Untuk kawasan Tesso Nilo kita berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau," jelasnya.