REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya mengungkap hasil investigasi yang dilakukan Inspektorat terhadap kasus bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi (BKTB) yang rusak. Menurut pria yang akrab disapa Jokowi tersebut, ada penyimpangan dalam pengadaan bus asal Cina itu.
"Dari Inspektorat memang ada indikasi penyimpangan," ujar Jokowi di Taman Suropati, Ahad (2/3).
Meski demikian, mantan wali kota Solo itu enggan mengungkap seperti apa penyimpangan yang ditemukan oleh Inspektorat. Menurut dia, hasil investigasi tersebut sudah diserahkan kepada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk membuktikan penyimpangan tersebut.
"Kita sudah serahkan ke BPKP. Karena auditor Pemerintah Provinsi (Pemprov) kan BPKP. Kalau dari BPKP memang disimpulkan ada penyimpangan, baru diserahkan ke KPK," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Inspektorat DKI Jakarta Franky Mangatas mengungkapkan, memang ada kerusakan tak wajar yang ditemui pada bus seharga Rp 3,5 miliar tersebut, seperti pintu otomatis yang tidak bisa terbuka. Selain fisik bus, kata dia, ada juga sejumlah prosedur lelang yang tidak diikuti oleh Dinas Perhubungan. Misalnya, Dishub seharusnya memeriksa kemampuan peserta lelang dalam menyediakan bus dalam jumlah tertentu.
Sementara, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sejak awal mengaku telah mencium adanya penyimpangan dalam pengadaan bus ini. Pria yang akrab disapa Ahok itu menduga, ada upaya untuk mengarahkan pemenang tender dari perusahaan tertentu.