Ahad 02 Mar 2014 10:46 WIB

Penutur Bahasa Daerah Lampung Makin Langka

Seorang perempuan membaca salah satu buku sastra daerah dalam Kongres Internasional II Bahasa-bahasa Daerah Sulawesi Selatan di Makassar (ilustrasi).
Foto: Antara/Dewi Fajrian
Seorang perempuan membaca salah satu buku sastra daerah dalam Kongres Internasional II Bahasa-bahasa Daerah Sulawesi Selatan di Makassar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Jumlah penutur bahasa daerah Lampung sebagai "bahasa ibu" di wilayah ini semakin langka. Saat ini diperkirakan hanya sekitar 1,19 juta orang yang masih menggunakan bahasa itu.

Pemerhati bahasa Lampung Agus Sri Danardana, di Bandarlampung, Ahad (2/3), mengemukakan, jumlah penutur bahasa daerah yang makin menurun itu berdasarkan pada jumlah 'ulun' atau penduduk asli Lampung saat ini.

Dia menegaskan bahwa jumlah penutur bahasa Lampung tersebut diperkirakan akan semakin berkurang, mengingat banyak di antara warga asli yang justru mengalihkan "bahasa ibu" anak-anaknya dari bahasa daerah itu ke bahasa Indonesia.

Menurut dia, salah satu penyebab hal tersebut adalah kekurangmampuan bahasa Lampung tersebut untuk memenuhi kebutuhan penuturnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Secara detail sinyalemen mantan Kepala Kantor Bahasa Lampung itu disampaikan dalam tulisan karyanya "Ancangan Alternatif

Perencanaan Bahasa Lampung" yang menjadi salah satu bahan kajian dalam dialog "Pengembalian Kamus Bahasa Lampung Karya ahli bahasa abad 18 HN van der Tuuk", di Bandarlampung, Kamis (27/2).

Dalam tulisan tersebut, Sri Danardana menyatakan, perlu dilakukan langkah besar untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu pengembangan bahasa Lampung di jalur pendidikan tinggi.

Pengembangan di jalur pendidikan tiggi tersebut, meliputi pengembangan kurikulum, bahan ajar, tenaga pendidikan, dan sarana pendidikan.

Selain itu, ujarnya, diperlukan juga pemanfaatan program pendidikan perguruan tinggi dan penggunaan bahasa Lampung sebagai bahasa pengantar di sekolah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement