Jumat 28 Feb 2014 16:39 WIB

KPU Optimistis Pilgub Lampung Digelar 9 April 2014

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Fakhruddin
  Warga menandai jarinya dengan tinta usai melakukan hak pilihnya dalam pemilihan Bupati Bogor di TPS 24 Perumahan Puri Citayam Permai, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Ahad (8/9).  (Republika/Musiron)
Warga menandai jarinya dengan tinta usai melakukan hak pilihnya dalam pemilihan Bupati Bogor di TPS 24 Perumahan Puri Citayam Permai, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Ahad (8/9). (Republika/Musiron)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung tetap optimistis dengan pelaksanaan pemilihan umum anggota legislatif (pileg) bareng dengan pemilihan umum gubernur (pilgub) Lampung berlangsung lancar tanpa ada kerawawan, pada 9 April mendatang.  Saat ini, KPU sedang mempersiapkan logistik pilgub dan jadwal kampanye.

 

“Ada yang bilang rawan (pilgub bareng pileg), kami tetap minta bantuan kepolisian,” kata Anggota KPU Lampung, yang membidani Kelompok Kerja Logistik, Edwin Hanibal kepada Republika di Bandar Lampung, Jumat (28/2).

 

Mantan direktur LBH Bandar Lampung ini mengatakan pelaksanaan pileg dan pilgub tidak ada masalah, karena tempat pemungutan suara (TPS) dan peralatan logistik sama. Mengenai TPS, ia mengatakan maksimal pilgub 600 mata pilih sedangkan pileg hanya 500 mata pilih. “Jadi tetap memakai TPS pileg,” katanya.

 

Menurut dia, jumlah TPS di Lampung untuk pileg 2014 sebanyak 16.492 TPS. Sedangkan untuk pengadaan pemilu, seperti bilik suara, tinta, surat suara, sampul, dan formulir, tetap menggunakan asas penghematan. “Pada intinya bisa disederhanakan, termasuk formulir C6 pilgub dapat disamakan dengan pileg,” jelasnya.

 

Sedangkan dalam penghitungan suara yang dikhawatirkan rawan konflik, komisioner yang sudah menjabat dua periode ini mengatakan, tetap mendahulukan penghitungan suara DPRRI, DPP, DPRD provinsi/kabupaten/kota. “Penghitungan suara pilgub setelah pileg,” katanya.

 

Saat ini, KPU Lampung sedang mempersiapkan lelang pengadaan logistik pilgub. Edwin mengatakan pihaknya mengusulkan konsorsium (gabungan rekanan) untuk pengadaan logistik pemilu, dalam batas waktu 40 hari. Konsorsium ini untuk memudahkan pengadaan dan distribusi ke daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement