Jumat 28 Feb 2014 14:45 WIB

Monumen Korban Romusha Diusulkan untuk Dibangun di Bukittinggi

Romusha
Romusha

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI-- Dino Patti Djalal mengusulkan kepada Wali Kota Bukittinggi Ismet Amzis membangun monumen romusha di sekitar Goa Jepang di Bukittinggi, Sumatera Barat, untuk mengenang para korban kerja paksa tentara Dai Nippon itu.

"Monumen tersebut perlu didirikan untuk mengenang pengorbanan ratusan ribu romusha yang meninggal sebagai pahlawan," kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal di Bukittinggi, Jumat.

Dino mengatakan para romusha atau pekerja paksa pada zaman penjajahan Jepang membangun Goa Jepang.

Para romusha itu, menurut dia, juga dibawa dan dipekerjakan secara paksa tentara Jepang untuk membangun rel kereta api yang menghubungkan Sumatera bagian selatan hingga ke Riau.

"Semua romusha mengalami nasib yang sama, hilang tak berbekas dan jenazah mereka tidak pernah diketahui di mana kuburnya," ujarnya.

Dia juga mengatakan salah satu kakek di kampung Ampang Gadang dipaksa menjadi romusha dan setelah itu tidak pernah terdengar lagi kabarnya dan meninggalkan dua anak. Dino menjelaskan monumen romusha yang akan dibangun diproyeksikan untuk mengganti monumen tentara Jepang yang sekarang masih berdiri.

"Keberadaan patung tentara Jepang itu janggal sekali. Kita seharusnya mengenang dalam bentuk monumen adalah romusha bangsa sendiri yang menjadi korban bukan tentara Jepang," tegasnya.

Menurut dia, langkah pembangunan monumen romusha sama sekali tidak terkait tentang persoalan antiasing, tetapi bagian dari usaha untuk mengoreksi sejarah. Hal itu menurut dia, Indonesia mempunyai utang sejarah yang belum dilunasi untuk mengakui dan menghargai pengorbanan dan penderitaan ratusan ribu romusha bangsa sendiri.

"Ini juga penting bagi keluarga yang mereka tinggalkan yang selama ini hidup tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada ayah atau kakak mereka," jelas Dino.

Langkah selanjutnya menurut dia adalah selain mencari pembuat monumen dengan standar internasional, dan dirinya juga akan menggalang dana untuk pembangunan monumen romusha. Dia juga mengusulkan alternatif yaitu monumen tentara Jepang tetap berdiri dan di sebelahnya dibangun monumen romusha yang lebih besar dan lebih bagus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement