Jumat 28 Feb 2014 11:12 WIB

Tol Sumatra Terancam Gagal, Kadin Beri Solusi

  Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo Seksi Ungaran-Bawen, di Kab. Semarang, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Rekotomo
Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo Seksi Ungaran-Bawen, di Kab. Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, Palembang, 28/2 (Antara) - Kamar Dagang dan Industri menawarkan solusi berupa pendirian sebuah perusahaan swasta untuk segera merealisasiKan jalan tol Trans Sumatera yang terancam batal menyusul tidak dianggarkannya pada APBN tahun 2014.

"Kamar Dagang dan Indusri (Kadin) se-Sumatera bersepakat menawarkan pendirian sebuah perusahaan bernama PT Andalas yang kiprahnya mirip Badan Usaha Milik Negara. Bedanya, perusahaan ini fokus untuk pembangunan tol Trans Sumatera," kata Ketua Kadin Sumatera Selatan Ahmad Rizal di Palembang, Jumat.

Ia mengemukakan, perusahaan itu nantinya akan bekerja mengelola investasi dari sejumlah beberapa perusahaan swasta bermodal besar yang berminat menjajal bisnis pembangunan jalan tol. Agar pihak swasta berminat, maka PT Andalas akan menjalin kerja sama dengan seluruh Bank Pembangunan Daerah se-Sumatera untuk memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah. Selain itu, juga mengupayakan pinjaman dari luar negeri dengan pemerintah sebagai penjamin.

"Gagasan mengenai PT Andalas ini rencananya akan disampaikan Kadin pada Forum Gubernur se-Sumatera. Kadin ingin memberikan perspektif lain yang mungkin menjadi salah satu pilihan untuk tetap merealisasikan jalan tol trans Sumatera," ujarnya.

Ia menambahkan, kalangan pebisnis di Sumatera tetap mengharapkan proyek tersebut terlaksana mengingat akan memacu pertumbuhan ekonomi karena akan menekan biaya produksi dari sisi transportasi secara signifikan.

"Dengan gagalnya pembangunan jalan tol ini membuat pebisnis sedikit pesimis menatap Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin sempat menyatakan kekecewaannya dengan sikap pemerintah pusat yang tak kunjung menerbitkan Peraturan Presiden untuk pembangunan jalan tol Trans Sumatera.

Sementara pada keadaan lain, Indonesia harus mengantisipasi penerapan ASEAN Community pada 2015. Bila ketimpangan masih terjadi antara infrastruktur di Pulau Jawa dengan Sumatera maka Indonesia akan semakin terancam oleh serbuan barang dan jasa dari luar.

Pembangunan jalan tol Trans Sumatera merupakan salah satu proyek yang masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Proyek sendiri dibangun secara bertahap, untuk tahap pertama akan dibangun empat ruas jalan, yang diperkirakan bakal menelan biaya Rp31,5 triliun.

Bila selesai, jalan tol itu akan menghubungkan Aceh hingga Lampung, dengan panjang 2.771 kilometer yang terdiri dari 23 ruas jalan bebas hambatan dan direncanakan selesai pada 2025. Jalan tol trans Sumatera adalah sebuah jalan yang diproyeksikan sebagai bagian dari Asian Highway Network. Jalan ini akan jadi nadi penghubung di kawasan Asia Tenggara. Proyek tersebut sudah masuk dalam Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement