Jumat 28 Feb 2014 06:30 WIB

Petani Didorong Gunakan Abu Kelud Jadi Pupuk

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Didi Purwadi
Mobil tertutup abu vulkanik dijalan Prof. Yohanes. Sagan Yogyakarta, ketebalan abu di jalan 3-5 cm
Foto: Republika/Nura
Mobil tertutup abu vulkanik dijalan Prof. Yohanes. Sagan Yogyakarta, ketebalan abu di jalan 3-5 cm

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Abu dari letusan Gunung Kelud ternyata mempunyai kandungan menyuburkan tanaman. Namun, di sisi lain, abu tersebut juga menutupi daun-daun maupun buah-buahan yang akan berpengaruh terhadap proses  fotosintesis.

Sehubungan dengan hal itu, Dinas Pertanian meminta kepada para petani untuk segera menyirami tanaman sayuran maupun buah-buahan supaya abu yang menempel bisa terlepas dan mendorong petani untuk memanfaatkan abu sebagai pupuk.

Abu terbukti bisa menyuburkan tanaman karena mengandung banyak mineral. Tentu saja apabila abu akan digunakan sebagai pupuk harus dicampur dengan  pupuk organik supaya tidak terlalu lengket.

''Jadi, kerugian dari tanaman yang bagian atasnya tertutup abu, bisa diganti dengan pemupukan abu yang ada di bawah tanaman,'' kata Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko, kepada Republika Online (ROL).

Untuk itu, Sasongko meminta kepada Bagian Penelitian dan Pengembangan Dinas Pertanian DIY untuk mengkaji soal abu yang akan digunakan sebagai pupuk biar efek jangka panjang lebih baik. Pihaknya juga akan mendata di lapangan berapa kebutuhan abu yang akan digunakan sebagai pupuk.

''Kalau ternyata abunya masih kurang, kami akan meminta abu yang telah dikumpulkan oleh BPBD DIY. Tetapi sepertinya abu yang ada di lapangan sudah cukup karena hujan abunya merata,''tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement